Mataram, Gatra.com - Pasca gempa Lombok Agustus 2018 lalu, kondisi perekonomian di NTB semakin membaik. Hal itu terlihat dari tingkat kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Karena itu Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram berani memasang target kunjungan wisatawan ke ibukota provinsi NTB ini sebanyak 823 ribu orang pada 2020.
Target sebanyak itu diharapkan berasal dari wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, pada 2020 ini kondisi kota Mataram sudah pulih pascagempa Agustus 2018 silam. Kondisi tersebut akan dimanfaatkan oleh Dispar kota Mataram untuk menggaet kembali jumlah kunjungan menuju kota dengan slogan maju, berbudaya dan religius ini.
“Adanya monumen Tembolak, monumen Mataram Metro, dan beberapa lokasi wisata pantai di Mataram seperti Loang Baloq, Pantai Ampenan, dan Pantai Gading, diyakini bisa menambah kunjungan wisata ke Mataram. Kondisi kota Mataram sudah pulih dari efek gempa dua tahun silam, akan menjadi momentum untuk bangkit kembali meraih pengunjung wisatawan ke Mataram,” kata Nizar di Mataram, Sabtu (18/1).
Nizar menambahkan, pihaknya sudah memilik konsep untuk meningkatkan wisatawan. Seperti halnya, di Pantai Loang Baloq sudah running penataannya. Pihaknya akan menata seperti di Tanjung Bias. Saat ini tengah diselesaikan desain master plannya.
Menurut Nizar, Taman Loang Baloq akan diplot menjadi taman hiburan dan pusat kuliner bahari di Mataram. Dua monumen di Kota Mataram pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan PUPR dan OPD terkait terkait penyusunan konsep yang ideal.
Dikatakan Nizar, Dispar kota Mataram saat ini juga sedang fokus melakukan penataan di pantai Loang Baloq. Terlebih, telah menggelontorkan biaya rekonstruksi untuk pantai tersebut senilai Rp3,4 miliar. Dari dana itu, Dispar kota Mataram akan menata semua pedagang kaki lima (PKL) yang berada di dalam taman dan di luar pantai Loang Baloq untuk mengisi slot-slot lapak yang akan segera dibangun.
“Selain itu kita juga membuat ikon wisata baru di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan dengan menampilkan live music dan senam. Nanti kita juga akan coba fokuskan untuk pengelolaan wisata di wilayah pesisir pantai di Mataram juga. Seperti di pantai Loang Baloq, Pantai Ampenan, dan Pantai Gading,” ujar Nizar.
Harapannya ke depan, dengan adanya beberapa upaya tersebut bisa mencapai target kunjungan wisata di Mataram. Sementara rancangan dan rencana yang sudah disusun dengan beberapa konsep tersebut dapat dilaksanakan untuk bisa mendukung peningkatan pariwisata serta optimalisasi objek wisata.
“Dengan demikian wisatawan yang datang ke kota Mataram sesuai target yang sudah diupayakan dan sebisa mungkin mereka datang ke Mataram dengan selalu merasa senang, nyaman, dan bahagia. Di samping itu juga mereka bisa menikmati sarana yang baik, dan biaya konsumsi yang murah dengan konsep yang sudah kita tawarkan,” ungkapnya.