Semarang. Gatra.com - Kualitas manusia yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang paling tinggi di bandingkan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.

Berdasarkan data yang diperoleh Gatra.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Jumat (17/1), IPM Kota Semarang pada 2018 tercatat sangat tinggi yakni sebesar 82.72.

Peringkat kedua ditempati Kota Salatiga sebesar 82.41, kemudian Kota Surakarta sebesar 81.46, dan Kota Magelang sebesar 78.31.

Sedangkan IPM paling rendah yakni Kabupaten Pemalang sebesar 65.67, disusul Kabupaten Brebes sebesar 65.68, dan Kabupaten Banjarnegara sebesar 66.54.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik BPS Jawa Tengah (Jateng) Samiran, menyatakan komponen penetapan IPM meliputi indek kesehatan, pendidikan, dan daya beli.

“Bila IPM berada di bawah 60 masuk rendah, 60-70 sedang, 70-80 tinggi, dan 80 ke atas sangat tinggi,” katanya kepada Gatra.com di Semarang, Jumat (17/1).

Guna mengukur indeks kesehatan digunakan angka harapan hidup waktu lahir, sedangkan mengkur indeks pendidikan digunakan gabungan indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

Untuk mengukur indeks daya beli digunakan indikator hidup layak yakni kemampuan dalam membeli sejumlah kebutuhan pokok makanan dan bukan makanan.

“Sedangkan untuk IPM Provinsi Jateng pada 2018 mencapai 71.12. Meningkat 0,6 poin dibandingkan atas IPM pada 2017 besarnya 70.52,” ujar Samiran.

Menurunya, IPM Jateng masuk kategori tinggi karena di atas 70 dengan usia harapan hidup mencapai 74,18 tahun, harapan lama sekolah tercatat 12,63 tahun, rata-rata lama sekolah sebesar 7,35 tahun, serta pengeluaran perkapita pertahun (disesuaikan) Rp10,78 juta. “IPM Jateng menduduki peringkat ke-13 secara nasional,” ucapnya.

Serta peringkat kelima di Pulau Jawa, di bawah Provinsi DKI Jakarta dengan IPM sebesar 80,47, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan IPM sebesar 79,53, Banten dengan IPM sebesar 71,95, Jawa Barat dengan IPM sebesar 71,30. IPM Jateng hanya unggul atas Jawa Timur dengan IPM sebesar 70.77.