Jakarta, Gatra.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan keprihatinan sekaligus duka yang mendalam atas meninggalnya seorang siswi SMPN di Jakarta yang diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 3 sekolahnya.
Dijelaskan Oleh Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, Menghadapi anak-anak diusia yang baru memasuki masa pubertas memang tidak mudah. Oleh karena itu, KPAI mendorong orang dewasa di sekitar anak, baik orangtua maupun guru untuk memiliki kepekaaan sehingga mampu mencegah anak-anak melakukan tindakan bunuh diri.
Alasan seorang remaja melakukan percobaan bunuh diri bisa begitu rumit yang sekaligus pada sisi lain mungkin bukan suatu hal yang dianggap berat bagi orang dewasa pada umumnya. "Oleh karena itu, jangan langsung menghakimi remaja yang sedang dirundung masalah," kata Retno kepada wartawan, Jumat (17/1).
Menurut Retno, yang harus dilakukan orang dewasa di sekitar anak, seperti guru dan orangtua adalah memiliki sensitivitas dan kenali tanda-tanda remaja berniat melakukan bunuh diri dan segera upayakan langkah pencegahan.
"Jangan abaikan tanda-tanda perilaku remaja yang berniat bunuh diri. Dengarkan semua yang dia ingin sampaikan dan selalu pantau tindakannya. Jangan mengabaikan ancaman bunuh dirinya dan justru melabelinya sebagai individu yang suka bersikap berlebihan. Cobalah untuk bertukar perasaan dengan anak dan pastikan dia tahu kondisi yang dialaminya adalah normal. Tiap orang pernah mengalami masa-masa terpuruk dan pada akhirnya semua akan baik-baik saja," jelas Retno.
Lebih lanjut, Retno mengatakan bahwa KPAI sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan segera pengawasan langsung ke sekolah untuk dimintai penjelasan dan kronologis peristiwanya karena kejadiannya di lingkungan sekolah.
Bagaimana proses ananda melompat dari lantai 3 tidak dapat dicegah atau tidak diketahui oleh orang-orang di lingkungan sekolah. Pengawasan sekolah juga akan sekaligus rapat koordinasi denga OPD terkait,Pungkas Retno.
Pernyataan Retno tersebut terkait dengan kasus dugaan bunuh diri seorang siswi di salah satu SMP di Ciracas, Jakarta Timur, berinisial SN, 14. Siswi tewas setelah lompat dari lantai tiga sekolahnya pada Selasa, 14/1. Nyawanya tak tertolong setelah menjalani perawatan di rumah sakit.