Semarang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan, ekonomi Jawa Tengah sejak 2014 hingga 2019 terus mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan ekonomi ini dipicu meningkat investasi baik dari dalam negeri dan luar negeri yang masuk ke Jateng.

Menurut Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik BPS Jateng, Samiran, pertumbuhan ekonomi Jateng sejak 2014 selalu di atas nasional.

“Sejak 2014 ekonomi di Jateng setiap tahun terus tumbuh di atas ekonomi nasional,” katanya kepada Gatra.com di ruang kerjanya Kantor BPS Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jumat (17/1).

Lebih lanjut Samiran, menyatakan pada 2014 pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,27%, pada 2015 meningkat sebesar 5,47%, 2016 sebesar 5,25%, 2017 sebesar 5,26%, 2018 sebesar 5,32%, dan 2019 sebesar 5,46%.

Sedangkan pertumbhan ekonomi nasional pada 2014 sebesar 5,01%, 2015 sebesar 4,88%, 2016 sebesar 5,03%, 2017 sebesar 5,07%, dan 2018 sebesar 5,17%, dan 2019 sebesar 5,02%.

“Pertumbuhan ekonomi Jateng dipicu meningkatkan investasi baik dari dalam negeri (luar provinsi) dan luar negeri yang membuka pabrik di Jateng,” ujar Samiran.

Masuknya investasi ini, lanjutnya, membawa multiplier effect, semisal di sekitar pabrik berkembang kos-kosan, warung makan, dan lainnya sehingga mengembangkan ekonomi masyarakat.

Investasi yang masuk Jateng terus meningkat sejak 2014 sebesar 29,71%, 2015 sebesar 30,63%, 2016 sebesar 30,72%, 2017 sebesar 31,28%, 2018 sebesar 32,61%, dan 2019 sebesar 33,97%.

Di samping investasi, menurut Samiran, pertumbuhan ekonomi di Jateng didukung fenomena antara lain, dibukanya penerbangan langsung Semarang-Jedah atas kerja sama Asosiasai Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) dengan Citilink.

“Beberapa kegiatan bertaraf nasional dan internasional juga digelar di Jateng sehingga meningkatkan perekonomian,” ujarnya.