Jakarta, Gatra.com - Surat Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI tersebar. Di surat tersebut dicantumkan lima alasan mengapa Dewas, yang diketuai oleh Hidayat Thamrin memberhentikan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama TVRI.
Salah satu alasannya ialah bahwa Helmy Yahya disebut tidak memberikan penjelasan terkait pembelian program siaran berbiaya besar. Salah satu yang disebutkan dalam surat adalah penayangan program sepakbola Liga Inggris.
Menanggapi tuduhan tersebut, Helmy mengungkapkan bahwa Direksi sudah menyampaikannya ke Dewas LPP TVRI soal siaran Liga Inggris pada 17 Juli 2019. Rapat tersebut juga dipimpin oleh Ketua Dewas sendiri, yakni Hidayat Thamrin.
Baca juga : Alasan Dewas TVRI Berhentikan Helmi Yahya
Helmy bahkan menunjukkan bukti foto-foto rapat bahwa Direksi dan Dewas sejatinya sudah betul-betul bertemu dan membahas hal terkait.
"Dewas minta meningkatkan peluang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari program Liga Inggris. Apakah ada masalah administrasi? Apa betul kami ambil Liga Inggris ini tidak diketahui Dewan Pengawas (Dewas)? Bahkan, Dewas hadir waktu kami launching program Liga Inggris," kata Helmy pada jumpa pers yang digelar di Restoran Pulau Dua, Jakarta (17/1).
Helmy melanjutkan bahwa anggaran untuk program tersebut memang tidak ada. Namun Direksi mengusahakan bahwa dari hasil PNBP itu dikumpulkan untuk membiayai program ini. Iklan, sewa pemancar, dan sebagainya.
"Padahal semua stasiun TV di dunia mau killer content yang membuat semua orang menonton. Kami kerjasama dengan Mola TV untuk menayangkan Liga Inggris," jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa di bahwa kepemimpinannya share TVRI jauh meningkat, bahkan mencapai dua kali lipat, dengan rata-rata share mencapai 1.59 per tahun, yang pada sebelum-sebelumnya bahkan tidak mencapai angka 1.
"Dulu orang bilang program apapun di TVRI pasti nggak ada yang nonton. Tapi pas kami siarin timnas Indonesia lawan Malaysia, penontonnya luar biasa," tambahnya.
Pemberhentian sepihak yang dilakukan oleh Dewas TVRI kepada Helmy membuat publik geger. Pasalnya, TVRI dinilai berhasil merebranding dan meningkatkan mutunya, baik dari segi teknis maupun konten.
Selanjutnya, Helmy yang didukung oleh jajaran direksi dan seluruh karyawannya akan menempuh proses hukum untuk menyelesaikan masalah ini. Seluruh karyawan TVRI secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Helmy. Tadi sore, mereka menyuarakan mosi tidak percaya atas alasan-alasan Dewas TVRI memberhentikan Helmy.