Home Ekonomi Atasi Defisit, Kemenperin Dorong Industri Orientasi Ekspor

Atasi Defisit, Kemenperin Dorong Industri Orientasi Ekspor

Jakarta, Gatra.com - Pengembangan sektor industri yang berorientasi ekspor diharapkan bisa menjadi solusi masalah ekonomi Indonesia saat ini, yang mengalami defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor industri manufaktur.

"Kita ketahui, kontribusi sektor industri manufaktur hingga saat ini masih mendominasi terhadap capaian nilai ekspor nasional. Jadi, ini merupakan salah satu poin bagi pemerintah untuk memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor industri manufaktur," kata Menperin di Jakarta, Jumat (17/1).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di periode Januari-Desember 2019, ekspor produk industri pengolahan mampu menembus hingga US$126,57 miliar atau menyumbang sebesar 75,5% terhadap total ekspor Indonesia yang berada di angka US$167,53 miliar.

"Kita sudah punya peta jalan Making Indonesia 4.0, yang menjadi strategi kesiapan kita memasuki era industri 4.0. Melalui roadmap ini, kita juga akan meningkatkan 10% dari kontribusi ekspor netto terhadap PDB," tambahnya.

Selain itu, lanjut Menperin untuk meningkatkan daya saing produk industri yang berorientasi ekspor, juga terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Seperti perlunya jaminan bahan baku dan komponen, pendalaman struktur industri, dan lainnya.

"Adapun beberapa tantangan yang perlu segera dibenahi antara lain, menjaga ketersediaan bahan baku dan komponen. Kemudian, dilakukan pendalaman struktur industri, pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), dan terus mendorong pembangunan kawasan industri termasuk sentra IKM," paparnya.

Menurut Agus, untuk mengatasi defisit neraca perdagangan, dapat juga dilakukan melalui subtitusi impor dan hilirisasi. Oleh karenanya, pemerintah terus berupaya menarik investasi bagi sektor industri yang menghasilkan subtitusi impor.

119

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR