Home Ekonomi Erick Thohir Bakal Pisah BUMN, Jadi Bisnis dan Sosial

Erick Thohir Bakal Pisah BUMN, Jadi Bisnis dan Sosial

Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN Erick Thohir berencana untuk memisahkan perusahaan-perusahaan BUMN menjadi dua bagian, yaitu perusahaan yang fokus pada bisnis dan BUMN yang fokus pada tanggung jawab sosial.

Gagasan itu disampaikannya dalam diskusi di acara Indonesia Millenial Summit di The Tribata, Jakarta, Jumat (17/1). "Nanti kita akan mapping, mana yang full ke bisnis dan mana yang 50-50 dan memang impact sosial jauh lebih banyak," ujar Erick.

Untuk meningkatkan fokus bisnis perusahaan BUMN, dia menilai, sudah seharusnya BUMN melakukan perubahan, baik itu dengan kolaborasi maupun dengan kemitraan bisnis. Terlebih, saat melihat kondisi ekonomi di dunia dan Indonesia saat ini.

Baca jugaStafsus BUMN Tanggapi Penahanan Benny dan Harry

Oleh karenanya, jika ada perusahaan BUMN yang tidak dapat berkembang, pihaknya kemudian akan melakukan merger pada perusahaan tersebut.

"Karena [BUMN] enggak akan jadi menara gading stand alone. Kalau perusahaan-perusahaan [BUMN] enggak jelas, lebih baik dimerger, dilikuidasi. Dan sangat menggerus, bagaimana ekosistem UMKM dan competitiveness dengan swasta," imbuh dia.

Baca juga : Bos BUMN Pastikan Bakal Bayar Kembali Dana Nasabah Jiwasraya

Di sisi lain, ke depannya, Erick juga akan terus berupaya untuk meningkatkan peran BUMN di masyarakat. Mengingat dana kegiatan corporate social responsibility (CSR) BUMN yang mencapai 34 persen, jauh lebih besar ketimbang dana CSR korporasi yang hanya sebesar 5 persen.

"Memang BUMN ini selain bisnis tapi ada social impactfull yang diharapkan. Kalau di korporasi ada CSR 5 persen, tapi BUMN hampir 34 persen dari value untuk respons sociality," ujar Erick

Baca jugaErick Thohir Akui Kasus Jiwasraya Bikin Pasar Saham Kendor

"Misalnya Telkomsel, partnership dengan Singtel, tapi subsidi enggak ada, lalu ada PLN, Pertamina, dan Bank BRI. [Kredit] mikro BRI luar biasa, ini ada kategori yang lain yang memang seperti Bulog, Pupuk Indonesia, footprint-nya (jejak manfaat bisa) sampe ke masyarakat," imbuhnya.
 

165