Home Kebencanaan Antisipasi Longsor dengan Tanam Rumput Vetiver

Antisipasi Longsor dengan Tanam Rumput Vetiver

Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah mengembangkan teknologi ramah lingkungan untuk mengantisipasi daerah rawan longsor dengan pemasangan Webbing Cut dan penanaman rumput Vetiver.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan Webbing Cut adalah jala sabut kelapa. Sistem kerjanya jala itu menahan gerakan tanah atau erosi yang berpotensi memicu longsor lebih besar.

Webbingn Cut akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan rumput vetiver, sejenis rumpat yang memiliki akar sepanjang dua meter lebih. Akar rumpuk akan mencengkeram tanah dan mengurangi potensi pergeseran tanah.

Baca jugaBPBD Cilacap Siaga Alat Berat di Kawasan Zona Merah Longsor

“Kita sudah sejak 2017-2018 memasang Webbing Cut. Itu ada di beberapa desa, kalau tidak salah ada tujuh desa,” ujarnya.

Tujuh desa yang dipasang beronjong tersebut adalah Desa Bengbulang Kecamatan Karangpucung, Desa Mandala Kecamatan Cimanggu, Desa Pengadegan dan Ujungbarang Kecamatan Majenang, serta Desa Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur.

Tujuh wilayah ini rawan longsor. Bahkan, di Ujungbarang dan Pamulihan, sempat terjadi longsor yang menyebabkan puluhan keluarga direlokasi.

“Yang di Ujungbarang itu dipasang lahan yang sebelumnya perumahan warga sebelum direlokasi,” ujarnya.

Secara teknis, jaring sabut dipasang di tebing rawan longsor. Pada rongga antar jaring ditanam rumput akar wangi untuk memperkuat cengkeraman tanah. Dia mengklaim, jaring sabut kelapa ini efektif mengurangi potensi longsor.

Baca juga61 KK Korban Longsor Cilacap Direlokasi Tahun Ini

Untuk memastikan efektivitas rumput vetiver, Edi menyarankan agar penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, atau setidaknya saat musim hujan masih panjang. Dengan begitu, tanaman akan cepat berkembang dan kuat kekeringan ketika tiba musim kemarau.

“Dari beberapa yang kita tanam. Ada yang mati karena waktunya tidak pas. Terus ketendang musim kemarau,” ungkapnya.

161