Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas menyiapkan inovasi di bidang teknologi yakni Sistem Informasi dan Galeri Investasi Banyumas (SIGaIB ) untuk menarik minat investor menanamkan modal di wilayahnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas, Amrin Ma'ruf mengatakan, SIGaIB menyajikan data informasi tentang Banyumas yang dibutuhkan oleh investor. Data-data tersebut tidak hanya berisi potensi investasi, tapi juga detil rencana tata ruang wilayah.
"Ada data tata ruang, detil rencana Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga ada. Jadi investor bisa melihat kondisi dari fungsi masing-masing tempat yang akan diinvestasikan. Potensi yang bisa dilihat bidang pertanian, perikanan, maupun potensi alam yang bisa dikembangkan untuk kawasan wisata. Semua bisa diakses secara online," kata Amrin, di kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyumas, Kamis (16/1).
Baca juga : Pemkab Banyumas Berharap Penerima PKH Kian Mandiri
Menurut dia, aplikasi tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan melengkapi data. Bila telah selesai, rencananya SIGaIB akan diluncurkan pada akhir bulan Januari 2020.
"Kita sedang mengumpulkan dinas-dinas terkait dan kecamatan unuk membantu menyinkronkan data-data dari dinas teknis untuk ditampillkan di SIGaIB. Sehingga nantinya tidak ada perbedaan data dengan data milik DPMPPTSP yang bertugas mempromosikan," ujarnya.
Selain itu, sambung Amrin, pemerintah daerah juga sedang menyusun peraturan bupati (Perbup) khusus investasi. Aturan tersebut memberi kemudahan kepada investor yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.
Dia mencontohkan, apabila ada investor yang menyerap tenaga kerja minimal 500 orang, maka dinas terkait akan melakukan sistem jemput bola. Selain itu, inevstor juga mendapatkan fasilitas khusus agar mereka tertarik untuk menanamkan modal.
"Ini sedang masuk proses pembahasan dan sedang dikoreksi di bagian hukum," katanya.
Amrin menuturkan, salah satu investasi yang masuk pada tahun 2019 ini yaitu pabrik garmen di Kecamatan Sokaraja. Namun, pabrik tersebut masih mengalami kendala yakni kurangnya tenaga kerja yang terserap. Dari target sekitar 600 orang baru baru terserap sekitar 160 orang.
"Mudah-mudahan nanti dari balai latihan kerja dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di wilayah Banyumas dapat ikut membantu penyediaan tenaga kerja. Dari pemerintah desa juga bisa membantu dengan mengalokasikan dana desa untuk memberikan pelatihan kepada warganya agar dapat bekerja di pabrik yang membutuhkan tenaga kerja banyak," jelasnya.