Beirut, Gatra.com - Aksi demonstrasi di Lebanon yang berlangsung pada hari kedua, Rabu (15/1) berujung ricuh. Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa secara paksa.
Kerusuhan pecah di daerah Hamra Beirut, dengan fasad bank hancur dan batu-batu dilempari pasukan keamanan yang membalas dengan gas air mata. Kekacauan berlanjut dengan demonstran anti-pemerintah melemparkan batu dan kembang api ke pasukan keamanan di luar kantor polisi Beirut di mana beberapa demonstran ditahan dari malam sebelumnya.
Palang Merah Lebanon mengatakan bahwa 45 orang terluka, 35 di antaranya telah dibawa ke rumah sakit. Saat kericuhan, aparat keamanan melukai wartawan dan juru kamera yang sedang meliput demonstrasi.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Menteri Dalam Negeri Raya al-Hassan meminta para demonstran untuk tetap damai. "Kami tidak menerima serangan wartawan yang melakukan tugas mereka untuk meliput peristiwa dan perkembangan, kami juga tidak menerima serangan pasukan keamanan yang menjaga keamanan," kata Hassan seperti dikutip Reuters, Kamis (16/1).
Lebanon tengah menghadapi gelombang protes massa yang ditujukan pada elit negara. Massa menuntut Perdana Menteri Saad al-Hariri mengundurkan diri lantaran krisis ekonomi yang dihadapi Lebanon saat ini.