Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Mentistek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) Tanah Air kedepan akan diarahkan dalam sektor Ekonomi Digital.
Kebijakan itu menjadi penting mengingat dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, kapabilitas Ekonomi Digital harus dimiliki masyarakat Indonesia.
"Yang namanya Developer, Programmer, dan lain sebagainya yang mengarah ke Ekonomi Digital akan sangat menjadi kebutuhan. Saat ini, kita terus mendorong hal tersebut lewat institusi yang dapat membina anak muda kita untuk lebih menekuni bidang yang lebih sesuai dengan arus ekonomi digital," kata Bambang kepada awak media di Jakarta, Selasa (15/1).
Mantan Menteri Bappenas ini mengaku akan terus mendorong kegiatan ekonomi digital agar dapat menjadi bagian dari lokal konten. Karena apa yang dihasilkan nantinya bukan hanya dari bidang pendidikannya, tapi juga dapat bermuara pada inovasi dalam bentuk aplikasi atau semacam Research and Development (RnD).
"Nah, kita harapkan kalau itu sudah menjadi bagian dari TKDN [Tingkat Komponen Dalam Negeri], akan lebih banyak lagi yang mau melakukan kegiatan peningkatan pengembangan kapasitas SDM terkait bidang IT. Dengan output berupa Apps atau game, sehingga kita lebih mudah mendapatkan tenaga yang lebih berkualitas," jelas Bambang.
Bambang juga mengakui saat ini pihak Kemenristek/BRIN juga memiliki program hibah permodalan dan inkubasi atau pembinaan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM dalam negeri.
Bambang menjelaskan, bagi para startup yang terbagi dalam program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), dan Inovasi Industri dimana masyarakat umum, termasuk mahasiswa dan pemuda dapat mendaftarkan rencana bisnisnya untuk dikembangkan menjadi startup teknologi.
"Hibah sudah dianggarkan. Kita bahkan sudah menyiapkan yang 2021. Yang 2020 sudah dianggarkan dan sudah mulai jalan. Intinya kita sudah punya program. Nanti siapapun yang punya aplikasi atau games yang dikembangkan dan ingin membangun startup langsung ke Kemenristek," kata Bambang.