Home Internasional Pemimpin Syiah Serukan Penolakan Kehadiran AS di Irak

Pemimpin Syiah Serukan Penolakan Kehadiran AS di Irak

Baghdad, Gatra.com - Pemimpin Syiah populis Irak Muqtada al-Sadr menyerukan "pawai sejuta orang" terhadap kehadiran pasukan Amerika Serikat di Irak beberapa hari setelah parlemen negara itu memberikan suara untuk mengusir pasukan asing dari Irak.

Sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Sadr menyebut langit, tanah, dan kedaulatan Irak dilanggar setiap hari oleh pasukan pendudukan. Dia mengatakan kepada rakyat Irak untuk "demonstrasi damai, bersatu untuk mengutuk kehadiran Amerika dan pelanggarannya", tanpa menentukan tanggal atau lokasi untuk pawai.

Pada 5 Januari, parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang meminta pemerintah untuk mengusir pasukan asing dan membatalkan permintaan bantuan dari koalisi AS yang telah bekerja dengan Baghdad untuk memerangi ISIS.

Sekitar 5.000 tentara AS yang ditinggalkan di Irak sebagian besar dari mereka adalah tentara yang datang dalam kapasitas sebagai penasehat untuk membantu kelompok payung yang sebagian besar didukung paramiliter Syiah dan didukung Iran. Kelompok itu dari 2014 hingga 2017 ikut dalam perjuangan mereka melawan ISIL dan ISIS.

Pemungutan suara parlemen dilakukan setelah serangan udara AS menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis di luar Bandara Internasional Baghdad dalam suatu langkah yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Sadr mengutuk resolusi parlemen sebagai "respons yang lemah", dengan mengatakan langkah itu tidak mencapai reaksi yang tepat terhadap perkembangan terakhir di Irak dan menyerukan kelompok-kelompok bersenjata di Irak untuk bersatu.

Dalam sebuah surat kepada parlemen yang dibacakan oleh seorang pendukung pada saat itu, Sadr mendaftarkan sejumlah tuntutan, termasuk pembatalan segera perjanjian keamanan dengan AS, penutupan kedutaan AS, pengusiran tentara AS dengan "cara yang memalukan", dan kriminalisasi komunikasi dengan pemerintah AS.

275