Home Kebencanaan Seluruh Kabupaten/Kota di Jateng Beresiko Banjir

Seluruh Kabupaten/Kota di Jateng Beresiko Banjir

Semarang, Gatra.com- 35 kabupaten/kota di Jateng berisiko terjadi bencana banjir pada musim penghujan, dengan luas areal lahan yang terdampak banjir mencapai 1,875,623 hektare.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jawa Tengah (Jateng), Safrudin, mengatakan dari hasil kajian resiko bencana 2016-2020 sebanyak 35 kabupaten/kota yang ada di Jateng berisiko banjir.

“Namun, banjir tidak melanda semua wilayah kabupaten/kota, hanya di beberapa wilayah saja pada setiap kabupaten/kota,” katanya kepada Gatra.com di Kantor BPBD Jateng di Semarang, Selasa (14/1).

Daerah resiko bahaya banjir, lanjut Safrudin, ditentukan berdasarkan parameter antara lain, jarak dari sungai, curah hujan, kemiringan lereng, serta daerah rawan banjir.

Penyebab bencana banjir dipengaruhi faktor alam dan ulah manusia. Faktor alam, karena curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan debit air meningkat dan terbenamnya wilayah daratan.

“Faktor manusia, karena kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan seperti membuang sampah sembarangan di aliran sungai,” ujarnya.

Lebih lanjut, Safrudin menyatakan, untuk daerah resiko bencana tanah longsor pada musim penghujan terjadi di Jateng bagian tengah antara lain Cilacap, Brebes, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Jepara, Wonogiri, dan Karanganyar. Daerah yang resiko rawan bencana tanah longsor tersebut kebanyakan yang bereda di bawah lereng-lereng pegunungan.

Untuk mendeteksi terjadinya bencana tanah longsor, BPBD Jateng telah memasang sekitar 50 early warning sistem (EWS) di sejumah wilayah. Di samping pemasangan EWS, BPBD juga memberikan pelatihan kesiapsiagaan kepada masyarakat setempat guna menghadapi bencana yang terjadi.

“Kami pada 2019 mendapatkan anggaran senilai Rp8,9 miliar untuk pencegahaan dan kesiapsigaan bencana. Untuk 2020 anggarannya sama Rp8,9 miliar,” ucap Safrudin.

182