Jakarta, Gatra.com - Pimpinan Komisi Perkara Korupsi (KPK) melakukan silaturahmi dan kunjungan ke MPR RI. Ketua KPK Firli Bahuri beserta para wakilnya datang dan disambut Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.
Bamsoet, sapaan akrab Ketua MPR RI itu menyatakan KPK dengan pimpinan yang baru telah membangun budaya dan tradisi komunikasi dan bersilaturahmi kepada lembaga negara.
"MPR merupakan yang ketujuh dari pimpinan lembaga lainnya yang dikunjungi KPK dan kami menilai kunjungan KPK hari ini merupakan tradisi atau membangun budaya yang sangat baik membangun komunikasi dengan berbagai lembaga dalam sistem ketatanegaraan yang menurut saya sudah benar," ujar Bamsoet kepada awak media di gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/1).
Bamsoet menjelaskan, pertemuan ini menjadi penting karena adanya sinergisitas antar lembaga negara dalam penegakan korupsi. Dalam pertemuan hampir 3 jam itu, kata Bamsoet, ketua KPK menyampaikan bahwa penegakan korupsi tak boleh menimbulkan keributan.
"Dalam kesimpulannya, tiga jam pertemuan KPK telah berketetapan bahwa Pemberantasan Korupsi tidak boleh menimbulkan kegaduhan, dan ketakutan dan harus berlandaskan kepada UU dan aturan yang berlaku," papar Bamsoet.
Lebih lanjut, politisi partai Golkar itu juga membahas soal adanya evaluasi aturan atau regulasi yang terkadang menimbulkan kasus suap dan korupsi.
"Masalah perizinan yang kerap melahirkan praktek suap juga kami bahas dan pemberantasan korupsi penekanan yang akan dilakukan KPK ke depan, karena kita memiliki tanggung jawab yang sama, tidak boleh mengganggu perekonomian nasional," tukasnya.