Jakarta, Gatra.com - Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut masih ada mafia migas di dalam perusahaan minyak plat merah tersebut. Menurutnya sampai saat ini pihaknya telah mematuhi peraturan yang berlaku dalam rangka pemenuhan kebutuhan minyak mentah dan produk BBM domestik serta dijalankan dengan transparan.
"Sistemnya tender terbuka, jadi lebih transparan," katanya saat dihubungi Gatra.com, Senin malam (13/1). Terkait hal tersebut, Fajriyah mengaku Pertamina memiliki sejumlah strategi guna menutup ruang gerak para mafia migas. Yang pertama, jelasnya, Pertamina memiliki, menjalankan dan mematuhi code of conduct dalam bekerja serta berbisnis. "Semua dilakukan sesuai prosedur yang ada, dan juga peraturan dari regulator terkait," imbuhnya.
Selain itu, dia mengklaim pengawasan juga telah dilakukan oleh perangkat internal maupun eksternal dalam mengantisipasi adanya campur tangan mafia migas. Adanya pengadaan minyak untuk ketahanan dalam negeri juga sudah dijalankan melalui Integrated Supply Chain (ISC) yang merupakan fungsi khusus di internal Pertamina. "Tendernya terbuka, transparan dan kepada sumbernya langsung yaitu oil company yang merupakan produsen langsung," tutur Fajriyah.
Selain permasalahan mafia migas, beberapa waktu lalu Ahok juga sempat menilai harga BBM yang ada tidak efisien. Fajriyah meluruskan bahwa persoalan harga BBM sudah sesuai dengan formula yang ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM. " "Kami menyadari bahwa Perusahaan perlu banyak perbaikan dan masukan dari berbagai pihak dan perusahaan dalam hal ini selalu mengupayakan untuk terus lebih efisien disemua lini," ucapnya.
Tidak hanya itu, mantan Direktur Utama PT Elnusa Trans Samudera tersebut juga menepis adanya isu mafia migas yang bermain dalam sejumlah proyek pembangunan kilang minyak. Ada anggapan bahwa sejumlah oknum mafia migas sengaja menggagalkan berdirinya kilang minyak dengan tujuan komisi yang didapat dari proses impor minyak. "Yang saya bisa sampaikan bahwa sejak tahun 2019, banyak sekali progress pembangunan kilang," demikian ujar Fajriyah.