Home Olahraga Berbenah demi Piala Dunia U-20

Berbenah demi Piala Dunia U-20

Stadion-stadion menyambut posisi Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 tahun 2021. Pemda gerak cepat berbenah membuat perbaikan dan penambahan. Tahun depan siap di tinjau FIFA.

------------------

Dalam waktu dekat, perwakilan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akan bertandang ke Palembang, Sumatra Selatan. Tujuannya, meninjau kesiapan stadion yang akan digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 yang akan berangsung pada 2021 mendatang di Tanah Air. Stadion Sriwijaya, Palembang, menjadi salah satu dari 10 stadion yang direkomendasikan untuk menjamu atlet sepak bola remaja dari seluruh penjuru dunia itu.

Karena itu, Gelora Sriwijaya yang dibangun pada 2004 ini mulai berbenah diri. Meski sudah mencatat pengalaman menjadi tuan rumah laga sepak bola berstandar internasional, stadion yang berada di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) ini akan merombak beberapa fasilitas guna menjadi sekelas stadion yang diharapkan FIFA.

Base camp klub Sriwijaya FC ini akan mengalami perombakan mulai kualitas dan kuantitas tempat duduk, perbaikan atap stadion yang sesuai standar stadion internasional, hingga sistem ticketing saat penonton masuk ke stadion. “Setahun ini, kami akan mengebut peningkatan kualitasnya,” ujar Direktur Utama PT JSC, Meina Fatriani Paloh.

Gelora Sriwijaya yang terletak di bagian muka kawasan JSC Palembang ini memiliki pengalaman menggelar pertandingan sepak bola internasional. Pada Asian Games 2018, misalnya, stadion ini menjadi pusat pertandingan sepak bola wanita. Juga perhelatan SEA Games dan kejuaraan-kejuaran lainnya.

Meski demikian untuk Piala Dunia U-20, kapasitas penonton akan ditambah sekitar 30%-40% dari kapasitas saat ini, yang sebesar 23.000 penonton. Sementara itu, untuk ticketing masuk stadion, Meina menyebut akan ada sistem tiketing yang lebih modern atau digital, sehingga lebih memudahkan penonton.

Selain menyiapkan stadion, menurut Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, yang harus dikebut pengerjaannya adalah sarana transportasi, termasuk bandara dan penginapan serta akses layanan publik lainnya. Tidak ketinggalan, faktor jaminan keamanan dan kondusivitas selama perhelatan berlangsung. “Pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta harus saling mendukung menjadi tuan rumah terbaik saat itu,” kata Herman kepada GATRA.

Hearman menghitung perhelatan Piala Dunia U-20 juga akan memiliki manfaat multiefek bagi Provinsi Sumatera Selatan, khususnya Palembang. “Imbas berupa prestasi atlet lokal hingga manfaat ekonomi masyarakat sebagai tuan rumah. Pemerintah tentu mendukung penuh,” ujarnya.

***

Stadion lain yang dipersiapkan adalah Mandala Krida, Yogyakarta. Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggandeng pemda setempat, juga Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta pengelola rumah sakit untuk berbenah selaku tuan rumah.

“Minggu ini kami lakukan pertemuan. Termasuk dengan Pemda DIY. Untuk membahas persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” kata Ketua Asprov PSSI DIY, Syauqi Suratno, kepada Ridho Hidayat dari GATRA.

Stadion Mandala Krida di Kota Yogyakarta merupakan aset milik pemda. Saat ini, stadion tersebut perlu banyak perbaikan seperti sisi lapangan, papan skor digital, penambahan ruang ganti pemain, dan single seat atau kursi penonton.

Untuk diketahui, saat ini tempat duduk stadion ini masih berupa tribun plester semen polos biasa, tanpa kursi tunggal. Selain itu, papan skor masih manual pakai papan, bukan digital. Saat pertandingan dan gol tercipta, skor diganti oleh petugas.

“Untuk lapangan, kami masih belum tahu spesifikasi yang diinginkan FIFA seperti apa yang masih kurang di Mandala. Apakah jenis rumput, kerataaan, saluran irigasinya,” kata Syauqi.

Syauqi menambahkan, ruang ganti pemain akan ditambah menjadi empat. Sebab dalam satu hari saat Piala Dunia U-20 digelar dilakukan dua kali pertandingan. Saat ini baru ada dua. “Untuk penambahan ruang ganti ini masih bisa dilakukan,” katanya.

Kepala BPO Disdikpora DIY (selaku pengelola Stadion Mandala Krida Yogyakarta), Eka Heru Prasetya, mengatakan penyesuaian itu nanti akan dianggarkan oleh Pemda DIY. “Anggaran untuk 2020 nanti. Mengenai besarannya kami belum tahu,” kata Eka saat dihubungi GATRA.

Mandala Krida saat ini berkapasitas sekitar 25.000 penonton. Ketika nantinya dipasangi single seat, kapasitas akan menyusut menjadi kisaran 21.900 orang. “Ketika sudah resmi ditunjuk sebagai salah satu venue, maka stadion itu harus steril. Artinya, 2020 mendatang PSIM sementara harus pindah home base,” ucapnya.

Stadion Mandala Krida dibangun pada 2011 silam dan selesai pada 2018. Stadion yang berada di Kota Yogyakarta itu selama ini menjadi home base tim Liga 2, yakni PSIM.

Beberapa hari sebelum diumumkan sebagai kandidat lokasi U-20, Mandala Krida justru menjadi lokasi rusuh suporter saat laga PSIM versus Persis Solo. Mobil polisi ikut dibakar di kejadian ini. Namun tak ada dampak kerusakan berarti usai rusuh tersebut.

***

Stadion Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ikut berbenah. Stadion yang dibangun pada 2014 ini masuk daftar kandidat penyelenggara pertandingan dalam Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

Sekretaris Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi, Henri Lincon, mengaku tidak memiliki masalah dalam perbaikan dan peningkatan fasilitas stadion. Bahkan, ia mengatakan beberapa fasilitas sudah di atas standar dari yang ditentukan oleh FIFA. “Sudah siap,” ujarnya kepada Mahmuda Attar Hussein dari GATRA.

Bahkan, kata Henri, ketika di-assesment dan diverifikasi kembali, pihaknya sudah sangat siap. Fasilitas sudah cukup dari yang distandarisasi oleh FIFA. Lampu sudah 2.000 lux, di atas standar yaitu 1.500 lux. Bangku single seat berjumlah 26.000, lebih banyak dari 15.000 yang disarankan. Ruang ganti sudah cukup untuk empat tim dan media center juga sudah lengkap. Tinggal sedikit yang harus disiapkan, terutama adalah empat lapangan pendamping. “Tapi pada 2020 sudah dianggarkan dua lapangan yang rencananya akan dimintakan sertifikat dari FIFA,” Henri memaparkan.

Henri menambahkan, saat ini pihaknya sedang dalam tahap perawatan bangku tribun. Seperti pengecatan dan perbaikan. Targetnya tahun depan selesai. “Rumput lapangan tak ada masalah,” ucapnya.

Stadion Wibawa Mukti bahkan diklaim memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan Stadion Patriot. Namun, saat ini masih terkendala dengan masalah transportasi menuju ke Stadion Wibawa Mukti yang dianggap masih merugikan akibat macet.

“Agak dirugikan, karena masalah transport dengan tol Cikampek yang macet. Semoga ada tol rampung di akhir November ini, transportasi lancar bisa jauh lebih baik. Kalau dari fasilitas banyak hotel sekitar sini. Kemarin dari keamanan lebih mendukung dibandingkan dengan Patriot,” ia menjelaskan.

Henri mengatakan, masyarakat bekasi sangat antusias menyambut penunjukkan Stadion Wibawa Mukti untuk pertandingan U-20 tingkat dunia tersebut. Kabupaten Bekasi dianggap dapat menjadi pusat sentra dan kebangkitan pesepakbolaan Bekasi. “Kami diberikan keuntungan, karena kita banyak menyaksikan pertandingan tim dunia sehingga bisa memacu persepakbolaan di Kabupaten Bekasi,” ia menjelaskan.

Arif Sugiono, Tasmalinda (Palembang), dan Arif Koes Hernawan (Yogyakarta)

47