Abu Dhabi, Gatra.com – Menteri Koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Minggu kemarin, telah disepakati dan ditanda tanganinya 16 perjanjian kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
“Ada 11 perjanjian bisnis yang disepakati dalam pertemuan antara Bapak Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Qasr Al Watan,” kata Airlangga di Abu Dhabi kepada Gatra.com, Senin (13/1).
Airlangga menyebut dalam kerja sama tersebut terurai perjanjian bisnis menyangkut bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar US$ 22,89 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.
Selain itu, lanjut Menko Perekonomian dalam pertemuan yang menandakan adanya kemajuan yang signifikan terkait hubungan kerja sama antara Indonesia dan UEA, itu disepakati pula 5 perjanjian lainnya dalam bentuk kerja sama di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan radikalisme serta terorisme.
“Sesuai misi Bapak Presiden Jokowi, selain kerja sama ekonomi, Indonesia akan menjadian UEA sebagai mitra strategis dalam upaya pembangunan sosial dan penguatan sumber daya manusia,” katanya.
Sebelumnya Putra Mahkota MBZ telah berkunjung dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada bulan Juli lalu. Kedua negara merencanakan kerja sama ekonomi lebih erat meliputi kerja sama antar-pemerintah dan business to business, di berbagai bidang seperti pertanian, pendidikan, pendidikan agama, investasi, dan lain-lain.
Kerja sama ekonomi Indonesia-UEA ini senilai US$ 22,89 miliar, partisipasi UEA di dalamnya sebesar 33% yang bernilai US$6,8 miliar. Yang mencantumkan lima proyek G to G dan 11 proyek B to B.