Home Kebencanaan Ribuan Pemohon E-KTP, Diprioritaskan Korban Bencana Alam

Ribuan Pemohon E-KTP, Diprioritaskan Korban Bencana Alam

Karanganyar, Gatra.com- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Karanganyar memprioritaskan cetak KTP elektronik bagi pemohon ganti kartu yang hilang atau rusak akibat bencana alam. Kepala Disdukcapil Karanganyar, Jawa Tengah, Ani Indriastuti mengatakan prioritas cetak KTP elektronik itu diamanatkan Kemendagri.

Ada tiga kategori prioritas. Yakni penggantian kartu yang hilang atau rusak disebabkan bencana alam. Dua kategori lainnya juga diprioritaskan. Yaitu print ready record (PRR) atau pemohon siap cetak yabg sudah rekam data. Kemudian perubahan data karena pernikahan, pindah alamat dan sebagainya," katanya kepada wartawan, Senin (13/1/2020).

Ia menyebut kebutuhan di Karanganyar mencapai 60 ribu keping. Stok habis per November 2019. Dropping tersebut baru terdistribusi awal pekan ini. Jumlahnya hanya 6 ribu keping atau 10 persen dari pengajuan.

Menurutnya, kehilangan atau kerusakan dokumen penting sangat mungkin terjadi saat terjadi bencana alam. Dalam hal ini, pemerintah membantu pemulihan di sektor urgen seperti administrasi kependudukan. Pemohon tinggal meminta bantuan perangkat pemerintah kelurahan/desa untuk memproses pembuatan e-KTP. Jika stok tersedia, permohonan tersebut akan didahulukan.

Sementara itu pantauan di kantor Disdukcapil Karanganyar, antrean permohonan adminduk cukup panjang. Di kantor ini tercatat 250 permohonan tiap hari. Sedangkan di kantor kecamatan sekitar 50 pemohon. Dengan melihat banyaknya pemohon di kantor dinas maupun di 17 kantor kecamatan, Ani memprediksi 6 ribu blangko itu bakal cepat habis. Bagi pemohon yang telah dilayani namun tidak memperoleh keping e-KTP, maka diberi surat keterangan (suket).

Antrean pelayanan administrasi kependudukan di kantor Disdukcapil Karanganyar (GATRA/Abdul Alim/tss)

"PRR (print ready record) atau siap cetak itu 17.774. Mereka sekarang memegang suket. Silakan ditukarkan ke kantor kecamatan maupun kantor dinas. Sedangkan jumlah pemegang suket dari pemohon karena pindah domisili atau hilang sebanyak 9.870," katanya.

Dengan hanya memiliki stok 6 ribu keping saja, Ani memastikannya tidak cukup untuk melayani cetak KTP elektronik dari pemohon PRR maupun kategori lain. "Kasus ini dialami di semua daerah," katanya.

Meski demikian, ia menjamin penggunaan suket seperti halnya KTP pada umumnya. Pemegang disarankan hati-hati menyimpan suket karena rawan sobek dan rusak akibat berbagai kondisi.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan Pemda tak berwenang memproduksi keping KTP. Ia meminta masyarakat bersabar menanti dropping dan aktif menanyakan ketersediaan stok. Mengenai prioritas cetak KTP elektronik bagi korban bencana alam, ia sependapat. "Korban bencana alam yang ingin meminta KTP karena rusak, silakan saja. Kami membantu menyeluruh. Baik pemulihan fisik dan sebagainya," katanya.

187