Washington DC, Gatra.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikar Mark Esper mengatakan bahwa tidak ada bukti spesifik dari intelijen bahwa Iran memiliki rencana unutk menyerang empat kedutaan besar AS. Padahal sebelumnya hal tersebut menjadi alasan Presiden AS Donald Trump membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani.
Meski begitu dirinya tetap setuju dengan Trump bahwa ada kemungkinan serangan tambahan terhadap kedubes AS dilakukan. Menurut Esper pernyataan yang keluar dari mulut Trump tidak berdasarkan pada bukti spesifik soal serangan empat kedubes AS.
"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Presiden tidak mengutip bukti spesifik," kata Esper dikutip dari Reuters, Minggu (12/1) waktu setempat.
Lalu ketika ditanya soal adanya temuan bukti yang konkret mengenai hal ini, Esper berkata: "Saya tidak melihat satu pun mengenai empat kedutaan."
Setelah Soleimani tewas terbunuh oleh serangan udara AS, Pihak AS mengklaim bahwa mereka melakukan hal tersebut karena adanya risiko serangan yang akan terjadi terhadap para diplomat Amerika dan anggota pelayanan di Irak di seluruh wilayah.
Sementaea itu dalam wawancara terpisah dengan CNN, Esper mengatakan bahwa pemerintah memiliki kecerdasan yang sangat baik soal kemungkinan adanga serangan terhadap kedutaan. Namun hal tersebut hanya diberitahukan kepada Gang of Eight yang merupakan sekelompok pemimpin Kongres yang mendapat pengarahan tentang informasi sensitif yang tidak dapat diakses anggota Kongres lainnya.
Sementara itu salah seorang anggota Gang of Eight, Adam Schiff mengatakan bahwa Gang of Eight tidak diberitahu soal adanya kemungkinan serangan pada empat kedutaan besar. "Tidak ada diskusi dalam briefing Gang of Eighr bahwa ini adalah empat kedutaan yang menjadi sasaran," katanya.