Jakarta, Gatra.com - Sekertaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, terdapat sembilan poin rekomendasi yang dihasilkan dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP 2020. Sembilan poin ini, disebutnya sebagai sebuah komitmen serta sikap politik PDIP.
"Rekomendasi ada sembilan poin, mencakup bagaimana komitmen PDIP di dalam membumikan ideologi Pancasila, menjaga NKRI, kebinekaan kita, dan juga bagaimana kita bergotong royong bersama," katanya usai acara Rakernas I PDIP 2020 di JI Expo, Jakarta, Minggu (12/1).
Selain itu, dalam Rakernas I PDIP ini juga, disampaikan dukungan terhadap Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan Indonesia. Menurutnya, Jokowi sangat tegas dalam membuat kebijakan-kebijakan terkait kepentingan negara.
"Rakernas pertama PDIP 2020 mendukung sepenuhnya sikap tegas pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam upaya menjaga eksistensi, kehormatan dan kedaulatan teritorial, serta kedaulatan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai tindakan pihak manapun, termasuk kepentingan asing," jelasnya.
Rakernas I PDIP 2020 ini juga merekomendasikan terkait aspek penataan sistem pembangunan demokrasi dalam segi haluan negara. Salah satu strateginya, membangun industri hu-hilir dengan mengedepankan riset dan inovasi.
"Haluan Pembangunan Nasional yang dirancang tersebut merupakan jalan kemakmuran yang bertumpu pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia Indonesia dengan semangat berdikari," jelasnya
Hasto menyebut, rekomendasi ini juga meminta pembangunan yang dilakukan pemerintah harus tetap mengedepankan keramahan lingkungan dan keindahan alam Indonesia.
"Tidak ada gunanya pembangunan tanpa perhatian terhadap keseimbangan lingkungan, tata ruang yang baik dan berkelanjutan yang menjamin kecukupan pangan untuk rakyat itu sendiri," ujarnya.
Selanjutnya, rekomendasi terkait hal strategis seperti pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Rekomendasi juga ditujukan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Narkotika Nasional (BNN), serta penanggulangan HIV/AIDS.
"Itu juga sangat penting dibangun kesadaran, kemudian juga berkaitan dengan basarnas, badan nasional yang berkaitan dengan pencarian dan pertolongan," pungkas Hasto.