Bangkok, Gatra.com - Ribuan warga Thailand bergabung dalam sebuah aksi anti-pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha di ibu kota Bangkok pada Minggu (12/1) waktu setempat. Meskipun tak sedikit acara serupa yang menjadi tandingan guna mendukung pemerintahan Prayuth.
Seperti dilansir Reuters, polisi memperkirakan lebih dari 12.745 pelari dan pendemo berkumpul sebelum matahari terbit di sebuah taman di Bangkok. Mereka tampak mengenakan pakaian atletik lengkap dengan sepatu berwarna-warni untuk berpartisipasi dalam acara bertajuk "Lari Melawan Kediktatoran".
Beberapa dari mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Prayuth, keluar!" serta "Hidup demokrasi!" sambil berjalan sejauh 2,6 km. Meskipun ini aksi damai, tampak pengawasan ketat dilakukan oleh aparat keamanan terhadap kegiatan tersebut.
"Saya ingin segalanya menjadi lebih baik. Saya ingin Prayuth keluar," ujar salah satu warga Bangkok, Waraporn Waralak (45).
Pihak oposisi menganggap kepemimpinan Prayuth (65) telah dimanipulasi untuk mendukung partai pro-tentara melalui pemilihan umum pada bulan Maret 2019 lalu.
"Ini adalah aksi terbesar sejak adanya kudeta. Aksi damai ini juga telah mendorong partisipasi yang lebih besar daripada biasanya," kata Dekan Fakultas Sosiologi dan Antropologi Universitas Thammasat Bangkok, Anusorn Unno.
Sementara itu, seorang juru bicara pemerintahan menyatakan bahwa acara ini diselenggarakan sesuai dengan hak-hak rakyat dan tidak ada hukum yang dilanggar.