Sragen, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mencatat kerugian materi akibat bencana alam pada 2019 mencapai Rp27,08 miliar. Jenis bencana alam meliputi kebakaran, longsor, angin puting beliung, banjir hingga kekeringan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Sugeng Priyono mengatakan nilai kerugian terbesar pada kebakaran sembilan rumah dan tiga pabrik yang terjadi pada Oktober 2019. Nilai kerugian materi Rp20,75 miliar.
"Paling besar kerugiannya pada Oktober tahun lalu. Jenisnya kebakaran," katanya kepada wartawan, Minggu (12/1).
Sugeng Priyono menyebut jenis bencana alam lainnya juga terdokumentasi. Enam kejadian banjir, bencana kekeringan atau krisis air bersih, angin kencang 28 kejadian, tanah longsor 16 kejadian, pohon tumbang 52 kejadian, rumah roboh 18 kejadian, serangan tawon 18 kejadian, penemuan mayat 13 kejadian, kecelakaan di air 13 kejadian, serta kebakaran 102 kejadian.
Terkait musibah kebakaran, ia meminta masyarakat lebih memperhatikan pengamanan jaringan listriknya. Di banyak kejadian, penyebabnya hubungan listrik arus pendek atau korsleting.
"Kebakaran rumah sepanjang 2019 saja terjadi 80 unit, pabrik ada 9 unit, dan kandang jerami sebanyak 13 lokasi, ditambah lahan sebanyak 45 hektare," ujarnya.
Selain itu, BPBD Kabupaten Sragen juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada di musim penghujan, terutama ancaman tanah longsor, angin kencang, dan banjir.