Kupang, Gatra.com - Dalam rangka Hari Sejuta Pohon Sedunia, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi menanam 1.500 bibit pohon di jalur 40, tepatnya di sekitar monumen Garuda Pancasila, Kawasan Bolok, Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang pada Jumat (10/1).
Aksi yang bertajuk Polri Peduli Penghijauan ini dipimpin oleh Wakapolda NTT Brigjen Johni Asadoma dengan menggandeng rekan-rekan TNI, Perhutani, Bhayangkari dan warga masyarakat.
Kapolda NTT Irjen Hamidin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs Johni Asadoma menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program penghijauan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
"Aksi kami bersama teman dari TNI dan masyarakat menanam 1.500 pohon hari ini untuk mendukung program penghijauan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Wilayah hutan yang ada di wilayah kita perlu untuk dilestarikan, bukan sebaliknya dirusak atau dibakar,” kata Irjen Hamidin.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Silawesi selatan ini menyebutkan situasi yang berkembang saat ini di beberapa daerah di Indonesia terjadinya peristiwa bencana alam. Baik berupa banjir maupun tanah longsor, yang mengakibatkan timbulnya korban dan kerugian.
"Salah satu faktor utamanya karena sebagian besar hutan kita telah ditanduskan. Karena itu kita harus dan berupaya melestaraikan kembali hutan yang ada. Saatnya kita perbanyak penanaman pohon untuk mempertahankan keutuhan ekosistem dari alam dan lingkungan hidup, khususnya di daerah kita NTT," jelas Irjen Hamidin.
Dalam rangka turut menjaga kelestarian hutan ujar Irjen Hamisin, maka institusi Kepolisian Republik Indonesia bersama semua instansi terkait, berinisiatif turut menanam pohon di kawasan yang sudah gundul akibat perambahan atau kebakaran.
"Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata kita bersama dalam memperbaiki lingkungan kita. Gerakan penghijauan ini penting dilakukan guna menangani krisis lingkungan. Penanaman pohon juga memiliki banyak manfaat seperti menambah produksi oksigen dan mengurangi CO2,” jelas Irjen Hamidin.
Dia berharap agar gerakan peduli lingkungan ini dapat diikuti oleh seluruh komponen masyarakat NTT. Ini agar lingkungan menjadi asri dan daya serapan air semakin tinggi sehingga dapat mencegah terjadinya potensi banjir.
"Selain untuk mencegah banjir, giat ini sebagai salah satu upaya membantu anak cucu kita di masa depan. Polri juga akan melakukan tindakan hukum bila ada masyarakat yang melakukan penebangan hutan maupun sengaja membakar.