Home Milenial Indonesia Power: Lingkungan Pengaruhi Listrik Masa Depan

Indonesia Power: Lingkungan Pengaruhi Listrik Masa Depan

Banjarnegara, Gatra.com – PT Indonesia Power mengapresiasi upaya konservasi yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Sigaluh Kabupaten Banjarnegara dengan pogram konservasi lingkungan bertajuk Tabuhlah. Program tersebut merupakan upaya konservasi dengan penanaman pohon buah-buahan di lingkungan sekolah dan kampung sekitarnya.

General Manager PT Indonesia Power UP Mrica, Slamet Suwardi mengatakan, kegiatan penghijauan sangat membantu Indonesia Power dalam menjamin kelestarian alam yang berimbas pada ketersediaan air sebagai energi utama perusahaannya dalam memproduksi listrik.

“Kepedulian sekolah terhadap lingkungan akan menjamin kelestarian lingkungan, dan hal itu akan berimbas pada sustainability kerja Indonesia Power dalam memproduksi listrik nasional,” katanya, saat hadir dalam peluncuran program Tabuhlah oleh Wabu Banjarnegara, di SMA Negeri 1 Sigaluh.

Dia bilang, terjaganya kondisi alam sangat terkait erat dengan ketersediaan air yang merupakan sumber tenaga untuk membangkitan tenaga listrik. Terjaganya alam berarti menjamin keberlangsungan energi listrik di masa mendatang.

Dia sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh SMA Negeri 1 Sigaluh ini. Dia berharap, kegiatan serupa juga dilakukan oleh sekolah atau komunitas lain di Indonesia.

Sementara, Kepala SMA Negeri 2 Sigaluh Ibnu Rohmadi mengatakan program Tabuhlah adalah upaya sekolah untuk menyadarkan siswa mengenai pemanasan global yang sulit dicegah. Satu-satunya jalan adalah dengan memperlambat pemanasan global.

Misalnya, dengan gerakan menanam dan merawat pohon sebagai bagian dari go green atau budaya ramah lingkungan. Di tahap awal program Tabuhlah, sebanyak 140 pohon buah-buahan akan ditanam. Tanaman buah ini adalah bantuan dari BPDAS Serayu Opak Progo.

“Menyadarkan anak-anak tentang go green, kemudian bagaimana pemanasan global yang sulit dihindari. Tujuannya biar suka menanam dan merawat pohon,” kata Ibnu.

Menurut dia, sebenarnya di SMA Negeri 1 Sigaluh sudah apa pepohonan hijau. Tetapi, kondisinya justru membahayakan karena sudah terlampau tua dan tinggi. Rencananya, sebagian pohon bakal ditebang dan diganti dengan tanaman buah yang lebih produktif. Lainnya akan ditanam di pekarangan kosong sekolah.

132