Home Gaya Hidup Pasar Imlek Semawis Bukti Keberagamaan Bisa Dijaga.

Pasar Imlek Semawis Bukti Keberagamaan Bisa Dijaga.

Semarang, Gatra.com - Wayang Potehi atau pertunjukan boneka khas Tionghoa menjadi tema dalam gelaran Pasar Imlek Semawis, yang akan dilaksanakan pada 17-20 Januari 2020 mendatang.
 
Ketua Komunitas Pecinan Semarang Untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim mengatakan, wayang Potehi merupakan simbol  keberagaman, persaudaraan hingga sebuah tradisi seni budaya yang harus dilestarikan keberadaannya.
 
"Pemilihan Wayang Potehi dalam Pasar lmlek Semawis tahun ini untuk menujukan keberagaaman dan toleransi di Indonesia,"  ujar Harjanto usai melaksanakan upacara Ketok Pintu di Klenteng Tay Kak Sie, Sabtu (11/1).
 
Menurut Harjanto, dalam perayaan Imlek pihaknya selalu mengedepankan unsur keberagaman dan toleransi.
 
"Kita selalu angkat teman tentang keberagaaman dan toleransi seperti upacara ketok pintu yang hari ini dilaksanakan,  semua masyarakat di sekitar klenteng hadir mau Budha, Muslim,  Kristen Katolik, Hindu, Konghucu, bahkan tadi ada kyai yang dapat dan mendoakan agar uapacaran ini dapat berjalan dengan lancar," kata Harjanto.
 
Nantinya, dalam acara yang dilaksanakan di sepanjang jalan Gang Pinggir hingga Wotgandul Timur akan menampilkan beberapa kesenian dan tradisi khas pecinan, seperti bazar makanan, seni tali temali, barongsai, catur gajah, ramalan kartu tarot hingga seni beladiri wushu dan wingchun.
 
"Kita juga punya jamuan makan malam yang namanya Tok Panjang, acara ini bertujuan untuk merekatkan tali persaudaraan antara pemerintah kota dengan warga Pecinan," ucapnya.
 
Harjanto berharap melalui acara Pasar Imlek Semawis ini, kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama di Kota Semarang semakin kokoh. "Selain itu tentu saja saya harap melalui agenda ini kesenian Wayang Potehi semakin lestari dan dapat dukungan oleh banyak pihak," ujarnya. 
423