Batam, Gatra.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahyudin mengatakan total ekspor Batam pada November Tahun 2019 lalu, sebesar USD.891,80 juta. Sedangkan total impor Batam di Bulan yang sama tercatat USD770,16 juta. Neraca perdagangan Kota Batam pada Tahun 2019 mengalami surplus.
"Semoga pertumbuhan ekonomi Batam terus meningkat. Sebab dari sisi ekspor impor di Kota ini, berhasil menyumbang surplus sebanyak USD.121,64 juta. Itu cukup besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya, Sabtu (11/1).
Realisasi nilai ekspor pada November 2019 tersebut, menurut Rahyudin, naik sekitar 6,61 persen dibanding bulan sebelumnya. Pada Oktober 2019, total ekspor Batam tercatat hanya sebesar USD 836,52 juta.
Komoditi yang di ekspor ke Luar Negri dari Kepri melalui Batam, antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, mesin dan perlengkapan elektrik, kendaraan dan bagiannya, besi dan baja, logam mulia dan perhiasan, karet dan barang dari karet, mesin dan peralatan mekanis, pakaian dan aksesorisnya serta alas kaki.
Apabila dibandingkan dengan periode Tahun sebelumnya, kata Rahyudin, pertumbuhan ekspor Batam mencapai 20,88 persen. Di mana pada November 2018 total ekspor Batam hanya mencatatkan angka USD.737,76 juta.
Ekspor migas November 2019 mencapai USD143,97 juta atau turun 3,23 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun, menurut Rahyudin, ekspor nonmigas November 2019 mencapai USD 747,83 juta atau naik 8.74 persen dibanding Oktober 2019.
“Ini yang perlu kita perhitungkan secara kumulatif, Januari-November 2019, nilai ekspor Batam sebesar USD 7,944 juta. Dan nilai impor tercatat USD7.225,21 juta. Sehingga surplus perdagangan yang terjadi mencapai USD719,02 juta,” ujarnya.
Nilai ekspor Kota Batam Januari-November 2019 terbesar melalui Pelabuhan Batuampar yakni sekitar USD3.736,24 juta; disusul Pelabuhan Sekupang USD1.668,55 juta; Pelabuhan Belakangpadang USD1.358,37 juta; Pelabuhan Kabil/Panau USD1.015,65 juta; serta Pelabuhan Pulau Sambu USD158,90 juta.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri Fadjar Majardi menuturkan, ekspor nonmigas Kepri yang mengalami peningkatan merupakan ekspor dengan tujuan ke Amerika Serikat (AS) dengan China. Porsi ekspor Kepri ke China pada 2019 lalu mencapai 12,23 persen dibanding tahun 2018, yakni sebesar 9,85 persen.
“Sedangkan ekspor Kepri ke Amerika Serikat juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 8,97 persen menjadi 10,95 persen di Tahun 2019,” tuturnya.