Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggenjot produksi perikanan terutama udang Vanamae dan Tuna, dua komoditas andalan Cilacap untuk ekspor. Kepala Bidang Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Agung Wibowo mengatakan sejauh ini ada dua perusahaan yang secara reguler melakukan kegiatan ekspor komoditas perikanan, yakni PT Juifa dan Toxindo.
Kedua perusahaan ini, kata dia, berkonsentrasi dalam produksi udang Vaname dan Tuna. Negara tujuan ekspor kedua negera berbeda, Toxindo ke Jepang sedangkan Juifa ke Korea dan juga pasar domestik. “Yang sudah berjalan, PT Juifa dan PT Toxindo. Toxindo itu Jepang, Juifa melayani Korea dan juga domestik,” kata Agung.
Dia menjelaskan, Cilacap adalah salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia, sekaligus sebagai salah satu pelabuhan tertua di Laut Selatan Jawa. Cilacap memiliki potensi yang besar dalam komoditas perikanan samudera.
Selain itu, pesisir Cilacap juga berpotensi menjadi sentra produksi udang Vanamae. Kini, tambak udang Vaname di Cilacap sudah mencapai 110 hektare dan semakin diperluas.
Dia mengklaim, pada 2020 ada dua perusahaan yang akan berinvestasi di bidang pengolahan Tuna dan udang Vaname. Dua perusahaan tersebut yakni, BK Food, yang bergerak dalam ekspor Tuna dan CV Babakan Sarana Jaya di bidang tambak udang. Kedua perusahaan ini sudah menandatangani Letter of Intent (LOI). Bahkan, BK Food sudah berkomunikasi dengan para eksportir lokal.