Gunungkidul, Gatra.com - Edi Purnawan (40), seorang pembina Pramuka di sebuah sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, diduga melakukan pelecehan seksual ke sejumlah siswi.
Warga Kecamatan Playen, Gunungkidul, ini menuai amarah dari para orang tua korban sehingga harus digelandang ke kantor polisi. Kepala SMPN tersebut, Sugito, mengatakan, pada Rabu (8/1), para orang tua murid mendatangi sekolah untuk mencari Edi atas perbuatannya tersebut.
Namun para orang tua murid baru bisa dipertemukan dengan Edi sehari kemudian, Kamis (9/1). "Rabu kemarin pembina Pramuka tidak ada. Adanya Kamis. Yang bersangkutan mengakui perbuatannya," kata Sugito.
Edi mengakui tindakan cabulnya pada beberapa siswi. Namun ia berkilah ulah bejat itu dilakukan sebagai wujud kasih sayang seorang kakak kepada adiknya. Edi melakukan pelecehan seksual itu saat siswi di sekolah dan di kegiatan kemah di Kabupaten Sleman.
Sugito mengatakan Edi dibawa ke Polsek Gedangsari untuk menghindari kemarahan para orang tua. Para korban dan orang tua mereka pun telah memberi keterangan atas hal ini kepada polisi.
Kapolsek Gedangsari AKP Solechan mengatakan perbuatan bejat Edi dilakukan pada medio Agustus dan Desember 2019. Beberapa siswi menjadi korban setelah dibujuk oleh Edi.
Solechan mengatakan para orang tua korban kemudian melaporkan Edi ke Polres Gunungkidul. "Kami arahkan ke Polres," ucapnya.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Bahron Rasyid, mengatakan telah menemui sejumlah siswi dan mendengar kesaksian para korban.
Bahron menyatakan Edi tak akan lagi menjadi pembina Pramuka di sekolah tersebut. Dinas juga akan lebih selektif menjaring guru pembantu untuk kegiatan sekolah.
"Kalau ada keluhan atau ketidaknyamanan segera lapor ke guru. Nanti akan diteruskan ke kami agar segera ditindaklanjuti," ucap dia saat datang ke sekolah tersebut.