Jakarta, Gatra.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta (10/1).
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi tiba dan langsung disambut Menteri RI Retno Marsudi.
Sebelumnya, Menlu Montegi sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, kemudian sore nanti akan berkunjung ke Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, serta melakukan kunjungan ke sekretariat ASEAN di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu membahas soal hubungan-hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang, yang melingkupi berbagai sektor, baik ekonomi, diplomasi, pengembangan SDM, hingga penguatan pertahanan.
Setidaknya, ada 11 poin yang disampaikan Menlu Retno setelah pertemuan antara keduanya rampung. Pertama, kedua Menlu sepakat untuk membentuk mekanisme dialog pada tingkat Wakil Menteri Luar Negeri guna membahas penguatan kerjasama di sektor-sektor strategis.
Kedua, kesepakatan untuk melakukan pertemuan two plus two antara Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri masing-masing negara--Indonesia dan Jepang--pada tahun ini. Ketiga, kesepakatan untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia, Jepang, dan Timor Leste.
Keempat, memperkuat kerjasama ekonomi terutama investasi di pulau-pulau terluar Indonesia termasuk Natuna. Khusus untuk Natuna, keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
"Indonesia mengharapkan agar SKPT fase kedua dapat segera ditindaklanjuti. Pembangunan pelabuhan dan pasar ikan, peningkatan kapasitas untuk pelayanan, pengawasan pengembangan pariwisata, dan juga kerjasama energi," kata Menlu Retno.
Kelima, Indonesia-Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama coast guard dan exchange maritime domain awareness di kawasan Indo Pasifik. Keenam, Indonesia mengapresiasi sambutan positif Jepang atas undangan agar Indonesia bisa berpartisipasi dalam World Ecomomic Forum on ASEAN and The Indo Pasifik yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2020.
"Ketujuh, saya menekankan pentingnya ditandatanganinya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Indonesia pada tahun 2020," kata Retno.
Kedelapan, Indonesia mengharapkan perkuatan kerjasama di bidang pengembangan sumber daya manusia termasuk melalui internship on the job training, pengembangan vokasi, dan pelatihan bahasa Jepang.
“Jepang menyampaikan akan menerapkan sistem yang lebih mudah,” kata Retno.
Kesembilan, Indonesia mengharapkan agar produk Indonesia yang memiliki beberapa hambatan antara lain sawit, mangga, alpukat, dan buah naga dapat segera diselesaikan.
Kesepuluh, keduanya juga membahas situasi di kawasan dan internasional antara lain situasi di Timur Tengah, Laut Cina Selatan, Rakhine State, dan situasi di Korea Utara.
"Indonesia dan Jepang memiliki harapan yang sama agar semua pihak dapat menahan diri agar tidak terjadi eskalasi di wilayah Timur Tengah," tambahnya.
Terakhir, Menlu Retno menyampaikan apresiasinya yang tinggi atas dukungan Jepang terhadap pembangunan Indonesia Internasional Islamic University di Jepang.
Sementara itu, Menlu Jepang Montegi mengatakan berbagai kesepakatan positif telah diambil antar kedua pemerintah. Dalam hal ini, Jepang akan turut membantu pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan kemitraan strategis.
"Kami mendirikan proyek kerja sama di bidang-bidang tersebut. Jepang akan bantu pengembangan MRT dan pelabuhan di Indonesia. Dalam kerja sama ini kami akan terus mengirimkan transfer teknologi," kata Montegi di depan awak media.
Terkait SDM, Montegi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki SDM yang mahir, dan Jepang akan sangat membutuhkan sumber-sumber dari Indonesia.
"Kami juga sepakat menjalin kerja sama di bidang maritim. Jepang akan mendirikan proyek dan pasar-pasar ikan di pulau-pulau terluar Indonesia," ujar Montegi.