Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap berhasil menekan inflasi 2019 ke 2,19 persen dari angka perkiraan inflasi sebesar 3,5 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cilacap Sumbowo mengatakan Bappeda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sebelumnya memproyeksikan angka inflasi Cilacap antara 3,5-5,5 persen pada 2019.
Penyumbang inflasi terbesar adalah konsumsi. Akan tetapi dia menyebut beras bukan termasuk penyumbang inflasi di Cilacap. Inflasi lebih banyak disebabkan oleh naiknya harga kebutuhan seperti cabai, konsumsi daging, telur, dan lain sebagainya.
“Kalau beras malah tidak terlalu berpengaruh. Karena, Cilacap sendiri adalah lumbung pangan nasional,” katanya, Kamis (9/1).
Menurut dia, kunci pengendalian inflasi Cilacap adalah memotong mata rantai perdagangan yang membuat harga komoditas tertentu menjadi mahal. Misalnya, dengan operasi pasar dan menyediakan bazar komoditas pertanian murah.
“Dinas Pertanian Cilacap memiliki program rintisan untuk pengendalian harga, namanya Lapak Pertanian. Di situ ada komoditas pertanian yang langsung dijual oleh petani kepada konsumen (user). Jadi harganya bagus,” jelasnya.
Sumbowo menjelaskan, laju inflasi tak terjadi merata sepanjang tahun. Ada momentum tertentu yang membuat laju inflasi sangat tinggi. Misalnya, Ramadan, lebaran Idul Fitri, Natal dan tahun baru, serta hari besar lainnya. “Saat kebutuhan konsumsi meningkat, inflasi naik,” ungkapnya.
Menurut dia, kolaborasi antardinas dan pihak terkait dalam pengendalian inflasi juga sangat baik. Beberapa yang terlibat langsung di antaranya, Bank Indonesia (BI) serta pemangku kepentingan di Cilacap.
Dia meyakini rendahnya inflasi Cilacap berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Cilacap. Hanya saja, ia belum berani menyebut angka lantaran masih menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Sebagai gambaran, dengan tingkat inflasi 2018 yang 3,21 persen, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Cilacap adalah 5,15 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi dengan migas adalah 3,5 persen.
Adapun proyeksi inflasi cIlacap 2020 adalah 3,5-5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas 4,15 -5,15 persen dan pertumbuhan ekonomi dengan migas 4,15-5,15 persen.