Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, Indonesia harus tetap menjaga optimisme, bahwa ke depannya, kondisi ekonomi dalam negeri akan tetap baik-baik saja.
Terlebih, saat Bank Dunia kembali merevisi pertumbuhan ekonomi global yang pada tahun ini hanya akan tumbuh di level 2,5 persen. Naik tipis, dibandingkan pertumbuhan tahun 2019, yaitu sebesar 2,4 persen.
"Selalu dengan pemikiran, bahwa di satu sisi optimisme tetap kita jaga, tapi kita juga seperti melihat di tahun 2018, 2019, ketidakpastian global itu masih akan persistance. Jadi ya, kita akan terus seimbang aja. Di sisi lain kan kita sudah lihat di 2018, 2019, dengan gejolak global. Kita bisa tetap mampu menjaga kondisi dalam negeri," kata Menkeu di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (9/1).
Menurut Sri Mulyani, ketidakpastian ekonomi global yang terjadi seperti saat ini sudah memiliki pola tersendiri. Bahwa hal tersebut akan terus terjadi setiap tahunnya.
Meski lanjut Menkeu, pemerintah Indonesia juga harus tetap menjaga kewaspadaan terhadap ketidakpastian tersebut. Terlebih, dengan adanya konflik antara Amerika Serikat dan Iran yang sedang memanas di awal tahun 2020 ini.
"Jadi kita ya harus tetap waspada saja terhadap itu. Artinya, warning untuk 2020, mungkin resiko yang muncul di 2020 akan tetap dinamis seperti yang terjadi di 2019," ujarnya.
Menurut mantan Pelaksana Bank Dunia itu, optimisme serta kewaspadaan perlu dijaga, agar investor tetap tertarik untuk menanamkan modalnya ke dalam negeri. Sehingga, pada akhirnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mengalami pertumbuhan yang positif.
"Saya rasa kita semuanya menyikapi kalau dari awal ini. Tapi kan Indonesia sebagai suatu negara juga ingin tetap memperbaiki performance (yang bagus)," kata Sri Mulyani.