Sragen, Gatra.com - Satlantas Polres Sragen sulit menentukan blackspot atau titik rawan kecelakaan lalu lintas. Hal ini disebabkan peristiwa kecelakaan lalu lintas merata di wilayah Sragen yang terdiri 20 kecamatan.
"Dari data Polres Sragen lakalantas sering terjadi di Bener, Ngrampal akan tetapi setelah seiring dilakukannya operasi dari anggota, titiknya berubah. Tidak ada kejadian berulang dalam seminggu atau sebulan, dari tempat itu," jelas Kasatlantas AKP Sugiyanto mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (9/1).
Faktor utama penyebabnya karena masyarakat kurang memahami aturan berlalu lintas. Sepeti mendadak menyalakan lampu sein dan mendahului kendaraan dari kiri.
"Yang sering terjadi itu, pengendara dari jalan gang menuju raya utama, akan tetapi justru tertabrak kendaraan yang ada di belakangnya," ujarnya.
Ia mengatakan pada oprasi yang digelar akhir - akhir ini telah terjadi 19 kejadian kecelakaan yang tidak menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu, pada tahun 2019, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 terjadi 1.043 sematara pada tahun 2019 naik menjadi 1.225 kejadian. Untuk korban jiwa sendiri juga mengalami peningkatam sekitar 13% dari 132, untuk tahun 2019 jatuh 140 korban jiwa.
Salah satu faktor penyebab tingginya kejadian kecelakaan lantaran volume kendaraan mengalami peningkatan. Di sisi lain rambu-rambu lalu lintas minim.Terutama akses di jalan-jalan desa. Meski mengalami peningkatan kejadian dan korban jiwa, namun tidak masuk 5 besar di Jateng.