Palembang, Gatra.com – Hujan deras dari Rabu (9/1) malam mengakibatkan sejumlah desa di kabupaten Lahat dan Pagar Alam di Sumatera Selatan (Sumsel) dilanda banjir serta longsor. Sampai dengan Kamis (10/1) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel belum mencatat terdapatnya korban jiwa dari dua kejadian di dua wilayah tersebut.
Berdasarkan laporannya, hujan deras yang terjadi di kota Pagar Alam sejak pukul 04.00 wib mengakibatkan banjir bandang di empat kecamatan, diantaranya Kecematan Pulau Pinang, Kecamatan Pseksu, Kecematan Gumay Talang dan Kecamatan Kikim Timur. Di Kecamatan Gumay Talang, terdapat satu rumah yang hanyut dibawa banjir bandang sedangkan di kecamatan Kikim Timur, petugas belum dapat memastikan kondisi terkini karena masih sulit mengakses informasi karena saluran komunikasi yang buruk.
“Kami terus mengumpulkan informasi dan perkembangan di lokasi, terkait banjir bandang dan longsor baik di Lahat, Pagar Alam, Muara Enim dan sekitarnya. Karena memang ada beberapa daerah yang belum tersambung akibat komunikasi yang terputus-putus,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Kedaruratan BPBD Sumsel, Anshori dihubungi Gatra.com.
Berdasarkan laporan BPBBD pada Kamis (10/1) sore, kondisi banjir di Kecamatan Pulau Pinang, terutama Desa Lubuk Sepang dan Desa Tanjung Sirih sudah mulai surut. Di Keluruhan Pasar Bawah, kabupaten Lahat, juga sudah mulai surut dari yang sebelumnya ketinggian air mencapai 70 cm, sementara di Kecamatan Kikim Timur yakni Desa Cecar, Muara Danay dan Gunung Kembang, kondisi air masih tinggi dengan tujuh rumah warga terbawa arus air sedangkan di Kecamatan Merapi Barat, beberapa desa di sepanjang aliran Sungai Lematang, seperti Desa Kebur, Desa Mandi Angin, Desa Ngelam Baru, Indikat Ilir, Darmo, Tanah Pilih dan Desa Tanjung Baru masih digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
“Longsor juga sempat menutup jalan raya menuju Pagar Alam, tepatnya di tebing terkol, sehingga mengakibatkan arus lalu lintas dialihkan melalui jalan Gumay Ulu,” ucap Anshori.