Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyanggupi adanya tantangan pembangunan teknologi peningkatan nilai tambah kelapa sawit.

"Iya, saya setuju untuk membangun teknologi dalam meningkatkan nilai tambah sawit. Saya dengar sudah ada ahli-ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menemukan teknologi pengolahan sawit mereka sendiri. Itu nanti kami eksplor," katanya di Jakarta, Kamis (9/1).

Menperin menyebut, diplomasi kelapa sawit Indonesia di World Trade Organization (WTO) terhadap Uni Eropa sangat perlu dilakukan. Meskipun Agus menegaskan, kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa bukan hanya terkait pada kelapa sawit saja.

"Market yang substansial bagi Indonesia itu memang di Eropa. Tapi, kita juga sedang dalam proses untuk membangun biodiesel, B20 dan B30. Bahkan dalam dua atau tiga tahun, pak presiden menugaskan untuk memproduksi B100," jelas Agus.

Karena itu lanjut Agus, kemungkinan besar produk Crude Palm Oil (CPO) Indonesia akan difokuskan pada penggunaan dalam negeri. Prediksi ini lantaran proses pengembangan B100 akan membutuhkan banyak bahan baku CPO.

"Penciptaan teknologi penting. Tapi tentunya ini kan perlu juga ada koordinasi, tentunya ada menristek, kementerian ESDM, dan lainnya. Kalau challenge kita, kebutuhan teknologi untuk mendorong value added itu benar," katanya.