Bandung Barat, Gatra.com - Masa tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah dicabut pada Selasa (7/1) lalu. Namun, petugas BPBD KBB masih tetap disiagakan di dua titik bencana banjir bandang yakni di desa Margajaya dan Cipeundeuy.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah KBB masih tinggi.
Selain itu, kata Duddy petugas BPBD tetap ditempatkan untuk melakukan pendampingan pasca bencana kepada masyarakat, meski status tanggap darurat telah dicabut.
"Monitoring juga masih kita lakukan hingga saat ini," katanya kepada Gatra.com, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/1).
Duddy menambahkan, dengan dicabutnya status tanggap darurat bencana, maka pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak akan langsung ditangani oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.
"Dapur umum dan tenda darurat sudah tidak ada, jadi kalau ada yang sakit langsung ke Puskesmas terdekat," katanya.
Duddy menjelaskan, pekerjaan pembangunan tanggul yang jebol karena banjir saat ini terus dikebut. Apalagi, bulan Januari diprediksi menjadi puncak musim hujan hingga bulan Februari.
"Kemarin sumbangan dari para ASN KBB yang diserahkan langsung oleh Bupati, kita peruntukan untuk membangun tanggul yang jebol," katanya.
Ia mengimbau, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana di musim hujan. Terlebih Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan bahwa bulan Januari telah memasuki puncak musim hujan.
"Masyarakat harus berhati-hati dan tetap menjaga kebersihan lingkungan jangan sampai buang sampah sembarangan," katanya.