Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi imbauan cuaca ekstrem yang diumumkan Kedutaan Besar Amerika Serikat kepada warganya. Menurut Anies, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan hal yang sama. Hanya saja, imbauan versi BMKG tidak viral.
"Ini menarik. BMKG itu mengeluarkan hal yang sama, tapi gak viral. Menurut saya harus dibantu agar informasi dari BMKG itu menyebar," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/1).
Anies berujar pihak BMKG sempat mengeluh lantaran informasi kebencanaan yang disampaikan tidak viral. Untuk itu, Anies mengimbau masyarakat membantu menyebarkan informasi tersebut.
"Menurut saya sudah waktunya kita mendorong agar kita semua lebih memperhatikan laporan-laporan dari BMKG," ujarnya.
Kedubes AS di Jakarta mengeluarkan peringatan bahwa pada 12 Januari 2020 mendatang di wilayah Jakarta dan sekitarnya diperkirakan mengalami hujan lebat sepanjang hari, serta badai halilintar. Adapun, peringatan itu disampaikan lewat situs web resminya id.usembassy.gov.
Banyak warga DKI menyalah artikan informasi yang disebutkan dalam web tersebut. Tak sedikit pula yang mempertanyakan darimana sumber peringatan bencana yang dirujuk AS.
BMKG membenarkan peringatan tersebut. Melalui keterangan resmi, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengatakan bahwa hujan lebat yang akan dihadapi Ibu Kota tidak berpotensi menimbulkan badai halilintar yang disebutkan oleh Kedubes AS.
"Saya meluruskan, peringatan yang dikeluarkan Kedubes Amerika disalahpahami oleh masyarakat dengan mengartikan thunderstorm sebagai halilintar. Kita menyampaikannya sebagai hujan lebat disertai angin kencang," katanya.
Menurutnya, banyak juga yang mengartikan dari bahasa Inggris bahwa kejadian hanya pada 12/1. Padahal, ada kata throught yang dalam arti sebenarnya hingga tanggal 12.