Jakarta, Gatra.com - PDI Perjuangan menyampaikan selamat atas penganugerahan gelar Doktor Kehormatan honoris causa bidang kemanusiaan dari Universitas Soka Tokyo kepada Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.
PDI Perjuangan menilai, penghargaan itu membuat partainya memacu misi kemanusiaan sebagai agenda utama.
"DPP PDI Perjuangan, seluruh kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas pemberian gelar doktor kehormatan yang kesembilan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, oleh Soka University, Jepang, di Bidang Kemanusiaan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (8/1).
Hasto menilai gelar kehormatan tersebut semakin memperkuat gerak kemanusiaan PDIP dalam menghasilkan kebijakan politik. PDIP juga memastikan akan menjadi garda terdepan dalam menentang berbagai bentuk ketidakadilan, memperkuat bekerjanya nilai-nilai kemanusiaan di mana setiap warga negara adalah sama.
"Setiap warga negara sederajat kedudukannya di dalam hukum, serta mendorong tekad partai di dalam mewujudkan persaudaraan dunia," kata politikus asal Yogyakarta ini.
Sebelumnya, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Kehormatan honoris causa dari Universitas Soka, Tokyo, Jepang, Rabu (8/1).
Rektor Universitas Soka Yoshihisa Baba langsung memberikan gelar tersebut kepada Megawati yang juga merupakan Ketua Umum PDIP.
Penganugerahan gelar ini menjadi doktor honoris causa ke sembilan bagi Megawati. Sebelumnya Megawati telah memperoleh gelar DR HC dari delapan universitas, baik dari Indonesia ataupun mancanegara.
Kedelapan universitas itu adalah adalah DR HC dari Waseda University, Tokyo, Jepang (2001), Moscow State Institute of International Relations, Rusia (2003), Korea Maritime and Ocean University, Korea Selatan (2015).
Kemudian Universitas Padjadjaran Bandung (2016), Universitas Negeri Padang (2017), Mokpo National University, Korea Selatan (2017), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018), serta Fujian Normal University, China (2018).