Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pertanian menggalakkan gerakan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks. Gerakan ini menargetkan ekspor produk Perkebunan meningkat 3 kali lipat atau 300 persen pada tahun 2024 atau selama lima tahun mendatang.
"Data BPS, 2018 menunjukkan komoditas perkebunan berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar Rp489,25 Triliun, dengan nilai ekspor mencapai US$27,9 milyar atau Rp402,6 Triliun," kata Dirjen Perkebunan Kasdi Soebagyono di kantor Kementan, Jakarta , Rabu (8/1).
Kasdi menyebut, ekspor perkebunan berkontribusi sebesar 97,4% dari sisi volume terhadap total volume ekspor komoditas pertanian tahun 2018, dan berkontribusi sebesar 96,9% dari sisi nilai terhadap total nilai ekspor komoditas pertanian tahun 2018.
"Kebijakan strategis Kementerian Pertanian 5 tahun mendatang antara lain adalah akselerasi peningkatan besaran (volume dan atau nilai) ekspor produk perkebunan dan turunannya menjadi 3 kali lipat dari kondisi eksisting saat ini atau disingkat Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor)," ujarnya.
Kasdi menyebut kebijakan Gratieks ini ditetapkan pada hakikatnya memperebutkan dan memenangkan pasar ekspor dunia baik kaitannya dengan daya saing maupun akses pasarnya. Apalagi, dari hulu ke hilir jika kebijakan ini terealisasi potensi nilainya mencapai Rp1000 trilyun.
"Selain mengejar kuantitas 3 kali lipat, juga didorong peningkatan mutu produk, konsistensi dan kontinuitasnya. Selain komitmen, kita harus realisasikan ini," ungkapnya.
Karena itu, Kasdi mengaku, untuk mensosialisasikan keinginan Pemerintah ini, Kementan mengundang para pelaku usaha dan para eksportir.
"Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 200 orang yang terdiri 155 orang dari pimpinan perusahaan dan eksportir, 25 orang dari Dewan Komoditas Perkebunan dan Asosiasi Pengusaha atau Eksportir perkebunan serta masing-masing eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian," katanya.
Kasdi menambahkan, perusahaan yang hadir antara lain 26 perusahaan sawit, 13 perusahaan kopi, 10 perusahaan kakao, 12 perusahaan kelapa, 18 perusahaan karet, 18 perusahaan rempah, 7 perusahaan minyak atsiri, 2 perusahaan mete dan perusahaan komoditas perkebunan lainnya.
Kasdi mengakui, akan dilakukan penandantanganan Nota Komitmen dari para pelaku usaha, perusahaan, eksportir tentang Akselerasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Komoditas Perkebunan.
"Diharapkan dari nota komitmen tersebut menjadi dorongan besar untuk akselerasi Gratieks sekaligus penanda komitmen dan kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam peningkatan ekspor perkebunan 3 kali lipat selama 5 tahun mendatang," katanya.