Manchester, Gatra.com – Meski Manchester City baru saja mencatatkan kemenangan pada leg pertama di Old Trafford, namun pelatih City, Pep Guardiola masih mewaspadai serangan Manchester United di pertandingan leg ke-2 akhir Januari mendatang.
Guardiola tetap mewaspadai potensi kebangkitan Manchester United di semifinal Piala EFL mereka, sekalipun Manchester City menang 3-1 di Old Trafford.
Di pertandingan tersebut, The Citizen mampu menunjukan dominasinya atas rival sekota mereka dengan gol yang dicetak oleh Bernardo Silva dan Riyad Mahrez, sebelum gol bunuh diri Andreas Pereira di babak pertama, yang melengkapi penderitaan MU.
Meski begitu, Guardiola masih yakin bahwa United punya kesempatan menang yang lebih besar, apalagi jika merujuk di musim lalu. Setan Merah berhasil bangkit saat melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions musim lalu.
Saat itu, United berhasil membalikan ketertinggalan mereka dari kekalahan 2-0 di leg pertama di babak 16 besar. Di leg ke-2, United tampil ngotot dan akhirnya berhasil mengalahkan PSG dengan Agregat 3-3, yang membuat mereka lolos babak 8 besar dengan keunggulan gol tandang.
“Saya sudah bermain beberapa kali melawan United, bukan hanya di sini [City], tetapi ketika saya berada di Munich dan terutama Barcelona, dan dua final Liga Champions. Tentu saja saya sangat menghormati klub ini dan sejarahnya,” kata Guardiola seperti dilansir Fox Sports.
“Musim lalu mereka kalah 2-0 dari PSG dan setelah pergi ke Prancis dan Anda tahu bahwa mereka berhasil lolos. Apa pun bisa terjadi dalam sepakbola dan saya tahu setelah apa yang terjadi di babak kedua bahwa mereka adalah tim yang berbahaya," tambahnya.
Setelah City mendominasi babak pertama, United sempat bangkit di babak kedua dan menemukan gol melalui Marcus Rashford.
Guardiola sendiri mengaku senang dengan permainan awal timnya selama 45 menit, sambil memuji respons United.
“Kami bermain bagus di babak pertama, kami bermain sangat bagus. Di babak kedua mereka berubah menjadi [formasi] berlian dan kami berjuang lebih keras untuk menekan dan mereka menemukan [ruang] di belakang gelandang bertahan kami, katanya.
“[Mason] Greenwood, kami tidak bisa menekan karena mereka memiliki dua senjata di depan dengan [Daniel] James dan Rashford, sehingga sulit bagi para pembela pusat yang mengendalikan situasi ini. Dan tentu saja mereka memiliki daya juang tinggi, mereka adalah United sehingga itu reaksi normal yang mereka miliki di depan pendukung mereka," katanya.