Makassar, Gatra.com — Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan segera menangani bencana abrasi yang terjadi di Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel.
“Kita akan tangani segera dengan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah,” kata Nurdin yang didampingi Bupati Takalar, Syamsari Kitta saat meninjau langsung keadaan di pinggir pantai yang mengalami abrasi di Kecamatan Galesong Utara dan Galesong, Kabupaten Takalar, Selasa, (7/1).
Pemprov berharap, bencana serupa tidak akan menimpa warga lagi di lokasi tersebut.
Menurut Nurdin, masyarakat tidak perlu khawatir, karena pemerintah sudah hadir. Baik melalui dinas sosial maupun BNPB.
“Saya tinggal tunggu datanya semua kerusakan rumah yang diambil ombak, kita punya anggaran tanggap darurat," kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Nurdin pun meminta bupati untuk mendata semua warga yang terdampak abrasi. Masyarakat yang kehilangan rumah diimbau untuk tidak risau.
“Insya Allah pemerintah hadir membantu,” ujarnya.
Data sementara dari pemerintah setempat, tercatat ada 19 rumah yang terancam hilang karena abrasi air laut. Ada sekitar 74 kilometer daerah tepi pantai juga berpotensi abrasi pada tahun ini.
Dari data ini, Gubernur Sulsel bersama pihak terkait menyatakan akan segera menyelesaikan permasalah masyarakyat setempat. Diketahui, tahap pengerjaan perbaikan akibat abrasi ini telah berada di tahap tender dan akan segera dikerjakan.
"Berikutnya, ini Balai Pompengan sudah mulai mendesain, sudah ada beberapa yang sudah tender, kalau yang di sini sisa tender kita harapkan dari APBN bisa membantu, supaya mudah-mudahan tahun depan tidak lagi mengalami hal seperti ini masyarakyat di sini," jelasnya.
Saat berkunjung, Nurdin Abdullah juga memberikan bantuan bronjong sebagai bantuan tanggap darurat dari abrasi yang terjadi.
Bronjong atau Gabions merupakan kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing dan tepi-tepi sungai.
"Tadi beberapa yang sudah kita eksekusi, tadi tokoh-tokoh masyarakat di sini minta bronjong, ada bronjong kita bisa adakan, terus nanti Pemda yang isi," katanya.