Pekanbaru, Gatra.com – China masih menabur konflik di di Natuna Kepulauan Riau. Untuk mengamankan wilayah NKRI itu, personel TNI AU dari Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru mengerahkan empat pesawat tempur F16 ke Perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Empat pesawat itu diterbangkan dari Skuadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru pada pukul 10.20 WIB. Pesawat itu langsung menuju Lanud Raden Sadjad Ranai.
"Hari ini kami kirim satu flight untuk melakukan Operasi Lintas Elang 20. Operasi rutin wilayah barat yang digeser ke Natuna untuk pengamanan kedaulatan wilayah NKRI," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma Ronny Irianto Moningka, Selasa (7/1).
Lebih jauh Ronny menyebut, satu flight yang dikirimkan terdiri dari 4 pesawat, 6 penerbang dan 6O teknisi. Pengiriman F-16 dilakukan atas perintah Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Di Natuna, personel akan bertahan selama sepekan.
Operasi dilakukan kata Ronny bukan untuk menimbulkan provokasi kepada pihak lain. "Tujuan kita hanya menjaga wilayah kita (NKRI) dengan baik dan kita selalu siap melaksanakan operasi sesuai perintah Panglima TNI," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hubungan antara China dan Indonesia memanas setelah China mengklaim sepihak atas Perairan Natuna. China mengklaim wilayah itu masuk ke wilayah mereka dengan sebutan Nine Dash Line (sembilan garis putus-putus).
China menganggap Nine Dash Line sebagai wilayah laut China Selatan seluas 2 juta kilometer persegi, berdasarkan hak maritim historis mereka. Kapal dari China sering ditemukan nelayan di titik koordinat 108 hingga 109 sebelah utara hingga timur pulau laut.
Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, perairan Natuna merupakan wilayah ZEE Indonesia. China tidak memiliki hak apa pun atas perairan itu.