Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan, penerimaan pajak hingga Desember 2019 masih sebesar 84,4%, dari total target sebelumnya yaitu Rp1.577,6 triliun.
Berdasarkan data Kemenkeu, penerimaan pajak hanya megalami kenaikan sebesar 1,4% year on year (yoy), dengan nominal mencapai Rp1.334 triliun.
"Ekonomi kita terpengaruh terhadap penerimaan kita, yang terlihat dari komposisi perpajakannya," ujarnya dalam Konferensi Press Realisasi APBN 2019, di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (7/1).
Menurut Sri Mulyani, ada beberapa jenis penerimaan pajak yang mengalami perlambatan, seperti PPh migas, yang tahun lalu tembus lebih dari 160% dari target, pada tahun ini hanya mencapai mencapai Rp59,1 triliun atau 89,3% dari target. Sedangkan realisasi pajak nonmigas mencapai Rp1.273 triliun atau sekitar 84,2% dari target, atau tumbuh 1,95 yoy.
"PPN dibandingkan tahun lalu juga megalami kontraksi sebesar 0,8%," imbuh dia.
Terkontraksinya penerimaan PPN 2019 disebabkan percepatan restitusi dan kegiatan ekonomi yang masih terus mengalami tekanan. Meski realisasi PPN Dalam Negeri secara neto tercatat mencapai Rp346,31 triliun atau tumbuh 3,7% yoy dibandingkan pada Desember tahun sebelumnya. Secara bruto PPN Dalam Negeri masih tumbuh 6,60% yoy.
"Sedangkan untuk PPN Impor, per Desember 2019 tercatat terealisasi mencapai Rp 171,3 triliun dengan pertumbuhan negatif sebesar 8,1% yoy," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.