Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper, mengatakan bahwa AS tidak memiliki rencana untuk menarik pasukannya keluar dari Irak. Pejabat Irak mengklaim bahwa mereka telah menerima surat dari Pentagon yang mengumumkan bahwa pasukan AS akan meninggalkan negara tersebut.
"Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak," kata Ester seperti dikutip Reuters, Selasa (7/1).
Surat itu datang sehari setelah permintaan Iran agar pasukan AS menarik diri dari wilayah itu. Parlemen Irak juga meminta agar seluruh pasukan asing, termasuk militer AS, untuk angkat kaki dari Irak.
Surat itu memberitahukan bahwa pasukan koalisi yang dipimpin AS akan mengungsi untuk sementara waktu. Beberapa helikopter terdengar terbang di atas Baghdad pada Senin malam.
"Saya tidak tahu apa surat itu... Kami berusaha mencari tahu dari mana datangnya. Tetapi tidak ada keputusan yang dibuat untuk meninggalkan Irak. Titik," ujarnya.
"Surat itu menyebabkan kebingungan bagi masa depan pasukan AS di Irak. AS memiliki sekitar 5.000 tentara di Irak. Kata-katanya [di surat] buruk, menyiratkan penarikan. Bukan itu yang terjadi," kata Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley, memastikan bahwa tidak akan ada penarikan pasukan.
Sebelumnya, serangan pesawat tak berawak pada Jumat di Baghdad yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump berhasil membunuh komandan militer Iran, Qassem Soleimani, yang secara luas dipandang sebagai tokoh terkuat kedua Iran di belakang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Ali Khamenei menangis sedih dengan ratusan ribu pelayat lainnya yang memadati jalan-jalan Teheran pada upacara pemakaman Soleimani di hari Senin kemarin.