Islamabad, Gatra.com - Pakistan menyatakan pihaknya tidak akan memihak dalam konfrontasi yang meningkat antara negara tetangga Iran dan Amerika Serikat. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi pada Senin (6/1) menyusul pembunuhan komandan militer Iran, Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat, Jumat (3/1) lalu.
Seperti dilansir Reuters, pembunuhan Soleimani menempatkan Pakistan dalam posisi yang sensitif. Sekutu Arab Saudi yaitu Pakistan memiliki hubungan yang kompleks dengan Iran.
Baca Juga: Ancaman Donald Trump Belum Usai, 52 Situs Iran Siap Diserang
"Kami jelas bahwa tanah Pakistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain. Pakistan juga tidak akan menjadi bagian dari konflik regional ini," ujar Shah Mehmood Qureshi di Islamabad, Senin (6/1).
Ribuan pengunjuk rasa Syiah berbaris di beberapa kota Pakistan pada Minggu (5/1) untuk menunjukkan solidaritas kepada Iran. Beberapa bentrokan dengan polisi di Kota Karachi Selatan sempat terjadi ketika mereka berusaha melakukan protes di konsulat AS.
"Pakistan telah mengambil sikap yang jelas bahwa Pakistan tidak mendukung tindakan sepihak apa pun," tambah Qureshi.
Baca Juga: Profil Ismail Qaani Pengganti Jenderal Qassem Soleimani
Pembunuhan itu telah memicu kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan besar di kawasan tersebut. Hari ini diketahui bahwa ratusan ribu orang Iran telah memadati jalan-jalan Teheran untuk menghadiri pemakaman Soleimani. Putrinya menyerukan bahwa kematian keduanya ini akan membawa "hari gelap" untuk Amerika Serikat.
"Timur Tengah dulu dan sekarang sedang bergejolak dan wilayah ini tidak mampu melakukan perang lagi. Kami adalah bagian dari wilayah ini dan ketika api meletus di sana, Pakistan tidak dapat melarikan diri," kata Qureshi.