Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap REI dapat mendukung upaya Pemerintah menyediakan tempat tinggal layak bagi masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah.
"Semangat program membangun rumah harus terus ditingkatkan jika ingin angka pembangunan perumahan bertambah tinggi, kita harus mempercepat lagi," kata Wapres Ma'ruf saat menerima Dewan Pengurus Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) di Kantor Wapres, Merdeka Utara, Jakarta, Senin (6/1).
Wapres menyebut angka pembangunan perumahan di Indonesia masih tergolong lambat jika dibandingkan peningkatan jumlah masyarakat usia produktif, yang memerlukan tempat tinggal. Upaya ini harus terus didorong pada memenuhi kebutuhan rumah.
"Angka peningkatan pembangunan perumahan masih kalah dengan angka peningkatan jumlah keluarga. Jumlah keluarga makin banyak, pembangunan rumahnya kalah cepat," kata Wapres.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase keluarga yang memiliki rumah mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 82,63 persen, menjadi 80,02 persen pada 2018.
“Penurunan tersebut menunjukkan jumlah masyarakat yang memerlukan rumah semakin tinggi, “ kata Wapres.
Wapres mengatakan tingginya jumlah masyarakat yang memerlukan tempat tinggal diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2030. Indonesia diprediksi akan mendapat bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada penduduk usia tidak produktif.
Tak lupa Wapres mengapresiasi keberhasilan Program Sejuta Rumah yang sudah mencapai target membangun rumah, baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non-MBR.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada sebanyak 1.257.852 unit rumah telah berhasil dibangun per 31 Desember 2019, dengan rincian 945.161 unit di antaranya untuk MBR dan 312.691 unit untuk non-MBR.
Wapres meminta agar program tersebut dapat diteruskan dengan jumlah target capaian ditingkatkan untuk mempertimbangkan potensi bonus demografi tersebut.