Semarang, Gatra.com - Setelah mengirimkan bantuan logistik senilai Rp356,98 juta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengirimkan 100 orang relawan untuk membantu penangan pascabanjir di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).
Para relawan antara lain, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lainnya.
Pemberangkatan relawan menggunakan dua bus dilepas secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di halaman kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (6/1).
Ganjar Pranowo menyatakan para relawan merupakan orang-orang terlatih yang sudah terbiasa dalam menangani bencana banjir.
“Para relawan berada di DKI Jakarta dan Jabar selama sepekan. Nanti kita evaluasi apakah harus diperpanjang atau tidak,” katanya.
Kepada para relawan, Ganjar menyatakan selamat menjalankan tugas kemanusian agar jangan sampai merepotkan dan menjadi beban, tapi supaya bisa mandiri, menghidupi diri sendiri.
Para relawan juga supaya melaporkan perkembangan secara rutin, termasuk kondisi kesehatan. Bila tidak ada yang sakit akan ditarik.
“Semoga yang kita kerjakan ini tidak hanya sekadar menolong sesama manusia, tapi menjadi ibadah,” ujar Ganjar.
Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto dalam kesempatan sama, menyatakan 100 orang relawan akan dibagi menjadi dua tim.
Masing-masing tim beranggotakan 50 orang relawan yang akan ditempatkan di DKI Jakarta dan di Jabar.
Lebih lanjut Sudaryanto, menyatakan masing-masing tim dibekali dengan perlangkapan peralatan untuk menangani banjir, seperti mesin penyedot air.
“Tim nantinya bisa berpindah-pindah lokasi sesuai kebutuhan, semisal bila di Jakarta sudah selesai, bisa dipindahkan ke Jabar atau sebaliknya,” ucap Sudaryanto.
Seperti diketahui Pemprov Jateng sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusia untuk korban banjir di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat senilai Rp356,98 juta.
Bantuan dalam bentuk logistik, berupa bahan pangan, minuman, dan barang-barang seperti selimut, seragam sekolah, matras, tersebut diangkut menggunakan tiga buah unit mobil truk boks, pada Jumat (3/1) malam.