Karanganyar, Gatra.com - Warga Dukuh Sorobaon Rt 01/Rw III Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah, Joko Purnomo (30) meninggal dunia, usai mengisap gas beracun di dalam sumur, Ahad (5/1).
Dua orang lainnya nyaris bernasip serupa saat mereka berniat menguras sumur. Koordinator lapangan dari Basarnas Pos SAR Surakarta, Tri Puji Sugiharto, menyampaikan tim SAR gabungan mengevakuasi Joko menggunakan self contained breathing apparatus (SCBA) atau alat bantu pernapasan.
Rescuer mengangkat tubuh Joko dari kedalaman sumur 15 meter dan diameter 130 sentimeter. Saat ke permukaan, tim dokter Puskesmas segera melakukan visum. Joko dinyatakan meninggal dunia dunia.
"Evakuasi terhadap korban dilakukan 15 menit sejak dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Lokasi pengambilan sempit. Rescuer mengenakan SCBA agar bisa bernapas di dalam oksigen tipis dan beracun," kata Tri kepada Gatra.com.
Diceritakan, Joko Purnomo bersama kakaknya, Triyono (41) memperbaiki mesin pompa air di dalam sumur. Sumur di pekarangan rumah itu kering selama musim kemarau beberapa bulan terakhir sehingga mesin pompa air tidak berfungsi.
Korban masuk ke sumur pukul 08.00 WIB. Air di dalam sumur tidak terlalu banyak, hanya setinggi dua meter dari dasar sumur. Selang beberapa menit di dalam sumur, Joko hendak naik.
Tetapi di tengah upaya keluar dari sumur, dia terjatuh diduga karena terlalu banyak menghirup gas beracun.
Melihat kondisi adiknya, Triyono berusaha menyelamatkan adiknya dengan turun ke sumur. Tetapi upayanya gagal. Triyono juga menghirup gas beracun saat berusaha turun ke dalam sumur.
Ia merasakan sakit kepala akut sehingga mengurungkan niatnya. Tetangga mereka, Rajiyo (45), juga berusaha menyelamatkan Joko dan gagal. Celakanya, Rajiyo malah pingsan akibat keracunan.
"Kami dapat laporan awal pukul 08.50 WIB dan sampai lokasi pukul 09.15 WIB, melihat keadaan, dan memetakan cara evakuasi," katanya.
Tri mengatakan kemunculan gas di dalam sumur dipicu beberapa faktor. Salah satunya musim pancaroba. "Setelah kemarau lalu terguyur air, biasanya ada uap. Kandungannya tidak bagus untuk pernapasan," katanya.