Jakarta, Gatra.com - Anggota DPD, Fahira Idris menilai penanganan banjir di Jakarta baiknya menggunakan metode naturalisasi daripada normalisasi. Fahira menyatakan, naturalisasi merupakan metode yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sementara metode lainnya, seperti normalisasi, merupakan metode yang dipilih oleh gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama. "Memang saya lihat sendiri sebetulnya yang cocok untuk kali-kali di Jakarta itu naturalisasi," kata Fahira saat ditemui di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (5/1).
Menurutnya, Fahira telah melihat sendiri saat menyusuri sungai Ciliwung yang merupakan hasil normalisasi dari kepemimpinan sebelumnya. Ia menilai cara itu kurang berjalan dengan baik sampai hari ini.
"Kalau naturalisasi tuh kita enggak perlu segera membebaskan lahan tanah, kita tumbuhkan poho-pohon dan sebagainya, itu lebih efektif untuk Jakarta," jelasnya.
Ia pun mengapresiasi kinerja Gubernur Anies Baswedan. Menurutnya, sebagai kepala daerah, Anies dinilai sudah paham solusi mana yang tepat mengatasi banjir Jakarta.
"Tentunya kepala daerah itu yang paling tahu wilayahnya, kadang bisa (beda) pendapat dengan pusat, tapi menurut saya Pak Gubernur Anies sebagai kepala daerah Provinsi Jakarta sudah tahu yang terbaik untuk Jakarta tuh apa. Nah terbaik tuh naturalisasi dan saya mendukung" jelas dia.
Naturalisasi sendiri tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pembangunan dan Revitalisasi Prasarana Sumber Daya Air secara Terpadu dengan Konsep Naturalisasi.
Dalam Pergub itu, naturalisasi merupakan sebagai cara mengelola prasarana sumber daya air melalui konsep pengembangan ruang terbuka hijau dengan tetap memperhatikan kapasitas tampungan, fungsi pengendalian banjir, dan konservasi.