Jakarta, Gatra.com -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, menanggapi klaim Rusia, bahwa Indonesia tengah bernegosiasi untuk mengirimkan astronot pertama. "Itu mengindikasikan Indonesia jadi incaran negara maju keantariksaan, jadi sampai terbawa-bawa ke dalam mimpi mereka," katanya kepada Gatra.com di Jakarta, 4/1.
Thomas menegaskan bahwa pengiriman astronot hingga saat ini belum menjadi prioritas. " Saya selalu mengatakan, pengiriman astronot saat ini bukan prioritas bagi Indonesia. Kami sedang memfokuskan pada peningkatan kemampuan teknologi antariksa dan pemanfaatannya," jelasnya..
Sebelumnya Direktur Jenderal Roscosmos, Dmitry Rogozin mengklaim, Indonesia sedang dalam pembicaraan dengan Perusahaan Antariksa Negara Rusia, Roscosmos untuk mengirimkan astronot domestik pertamanya ke luar angkasa.
"Kami telah memulai negosiasi dengan negara-negara seperti Turki, Indonesia, Hongaria karena mereka ingin meluncurkan kosmonot mereka sendiri. Mereka ingin bekerja sama dengan Roscosmos," kata Rogozin dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossiya 24, 1/1.
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa Rusia dapat mengirim astronot Turki dan Hongaria ke luar angkasa.
Pada November, seorang delegasi Hungaria ke pertemuan tingkat menteri Badan Antariksa Eropa mengatakan bahwa negara itu terlibat dalam pembicaraan dengan Roscosmos mengenai kemungkinan pengiriman astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2024. Roket Soyuz yang dioperasikan oleh Roscosmos, pada saat ini , satu-satunya cara untuk mengangkut astronot ke stasiun Luar Angkasa Internasional, ISS.