Jakarta, Gatra.com - Manajemen risiko bencana bagi daerah wisata itu penting. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana menyiapkan mitigasi bencana di daerah wisata.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan, dalam membantu pemetaan manajemen risiko bencana daerah wisata, mereka memerlukan kajian-kajian akademis yang berhubungan dengan kajian geologis, vukanologis, kemudian juga termasuk kajian ekonomisnya.
"Kenapa ini penting, karena setiap daerah itu ternyata memiliki karakteristik ancaman yang berbeda. Jadi kita ketahui dulu jenis ancaman yang ada, kemudian kita menyiapkan fasilitasnya baik itu kelembagaannya, sumber daya manusianya termasuk perlengkapan, peralatannya dan anggaran," katanya kepada awak media di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1).
BNPB pun akan bersinergi dengan BPBD untuk memetakan potensi ancaman setiap wilayah seperti apa. Sehingga, BNPB sendiri memiliki suatu konsep proposal yang akan dilaporkan kepada presiden dalam menentukan langkah-langkah kebijakan.
Menteri Pariwisata dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio menambahkan, setiap destinasi wisata tentunya memiliki berbagai macam risiko. Namun, yang terpenting adalah bagaimana ancaman tersebut dapat dihadapi dengan berbagai macam langkah, manajemen maupun komunikasi yang baik.
"Jadi para wisatawan bisa mendapatkan informasi, akses, fasilitas dan sebagainya untuk dapat mengantisipasi segala bentuk bencana. Semua tujuan wisata pasti ada, bukan cuma di Indonesia saja ya. Misalnya di New Zealand pasti ada risiko tersebut, tetapi yang terpenting adalah kita dapat mengatasinya dengan baik," katanya.